BANDUNG BARAT, WWW.PASJABAR.COM – Kasus keracunan massal akibat makanan bergizi gratis (MBG) yang sebelumnya terjadi di Kecamatan Cipongkor kini meluas ke Kecamatan Cililin dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.
Hingga Kamis (25/9/2025) pagi, puluhan korban kasus keracunan MBG masih menjalani perawatan di RSUD Cililin.
Kondisi para korban terlihat lemas dengan infus terpasang.
Mereka mengeluhkan sakit perut, mual, dan pusing setelah mengonsumsi makanan MBG yang dibagikan sekolah sehari sebelumnya. RSUD Cililin mencatat telah menerima 131 korban dari tiga kecamatan terdampak, dengan 44 orang masih dirawat inap dan sisanya menjalani rawat jalan.
Direktur RSUD Cililin, dr. Neng Siti Djulaeha, menyebut pihak rumah sakit terus menangani para pasien meski jumlah korban cukup banyak.
“Kami sudah menerima ratusan pasien sejak kemarin. Saat ini sebagian besar kondisinya mulai membaik, namun ada puluhan pasien yang masih perlu perawatan intensif,” jelasnya.
Dampak dari kasus keracunan ini, sejumlah sekolah terpaksa menghentikan sementara kegiatan tatap muka. SMKN 1 Cihampelas bahkan menerapkan pembelajaran jarak jauh karena banyak siswanya yang menjadi korban.
Di sekolah tersebut, masih terlihat sisa makanan MBG yang sebelumnya dikonsumsi para siswa.
Salah seorang korban, Yulianti, mengaku trauma setelah mengalami keracunan. “Saya sering makan MBG, tapi baru kali ini merasa mual dan pusing. Jadi trauma,” ungkapnya.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas kasus ini. Data terakhir menunjukkan lebih dari 500 orang dari tiga kecamatan menjadi korban keracunan MBG sejak Senin hingga Kamis. (uby)












