BANDUNG BARAT, WWW.PASJABAR.COM – Tim Inafis Polres Cimahi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di dapur penyedia makanan bergizi (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
Pemeriksaan dilakukan menyusul kasus keracunan massal MBG di Bandung yang menimpa pelajar sejak Senin (22/9/2025) lalu hingga hari ini, dengan total korban mencapai 1.141 orang.
Dalam olah TKP, petugas memeriksa fasilitas dapur dan mengambil sampel makanan bergizi yang dikonsumsi pelajar. Sampel tersebut kemudian dibawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat dan Puslabfor Mabes Polri untuk diteliti lebih lanjut.
Wakapolres Cimahi, Kompol Rizki Syawaludin, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium untuk mengetahui penyebab pasti keracunan.
“Kami sudah mengambil beberapa sampel makanan untuk diperiksa di Labkesda dan Puslabfor. Mudah-mudahan segera ada hasilnya sehingga penyebab keracunan ini bisa diketahui,” ujarnya.
Jumlah korban keracunan tercatat tersebar di tiga kecamatan, yakni Cipongkor, Cililin, dan Cihampelas. Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, menjelaskan pada gelombang pertama terdapat 411 korban, sementara pada gelombang kedua jumlahnya meningkat hingga 730 orang.
“Berdasarkan keterangan korban, menu yang disantap terdiri dari nasi, ayam geprek, tahu, irisan tomat, dan stroberi. Mayoritas korban mengeluhkan pusing, mual, sakit perut, dan sesak napas,” jelas Yuyun.
Meski demikian, kondisi korban berangsur membaik. Sebagian besar sudah dipulangkan, sementara sejumlah lainnya masih menjalani perawatan di RSUD Cililin dan GOR Kecamatan Cipongkor.
Kasus ini menjadi perhatian serius aparat dan pemerintah daerah, mengingat jumlah korban yang sangat besar dan cakupan wilayah yang luas. Hasil pemeriksaan laboratorium diharapkan dapat segera mengungkap penyebab keracunan untuk mencegah kejadian serupa terulang. (uby)