BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) kembali melahirkan doktor baru dalam bidang Ilmu Manajemen, pada Selasa (30/9/2025).
Mardalena Zebua resmi meraih gelar Doktor Ilmu Manajemen setelah mempertahankan disertasi berjudul “Pengaruh Atraksi, Aksesibilitas dan Fasilitas terhadap Nilai Pelanggan serta Implikasinya terhadap Citra Wisata dengan Promosi sebagai Moderasi (Survei pada Destinasi Wisata Jabar Selatan)” dalam Sidang Promosi Doktor yang digelar di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan, Kampus Pascasarjana Unpas, Jalan Sumatra No. 41, Kota Bandung.
Sidang dipimpin oleh Ketua Sidang Promosi Prof. Dr. H. Azhar Affandi, SE., M.Sc. dengan Promotor Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, SE., M.Si., serta Co-Promotor Dr. H. Undang Juju, SE., M.Si.
Adapun jajaran penguji/penelaah terdiri dari Prof. Dr. H. Bambang Heru P, MS., Prof. Dr. H. Horas Djulius, SE., dan Prof. Dr. H. M. Sidik Priadana, MS.

Tantangan Pengembangan Wisata Jabar Selatan
Dalam penelitiannya, Mardalena menyoroti potensi besar pariwisata di Jawa Barat bagian selatan yang memiliki kekayaan alam, budaya, serta keunikan lokal.
Namun, wilayah ini masih menghadapi tantangan serius dalam hal pengelolaan, pemasaran, dan promosi, sehingga citra destinasi wisata belum sepenuhnya terbentuk positif di benak masyarakat.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dan verifikatif dengan metode survei terhadap 400 responden, serta dianalisis melalui Structural Equation Modelling (SEM) menggunakan perangkat Lisrel.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atraksi, aksesibilitas, dan fasilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai pelanggan, baik secara simultan maupun parsial.
Lebih jauh, ketiga faktor tersebut juga berpengaruh signifikan terhadap citra wisata, baik secara langsung maupun melalui nilai pelanggan. Promosi berperan sebagai variabel moderasi yang memperkuat pengaruh nilai pelanggan terhadap citra wisata.
Temuan ini menegaskan bahwa meskipun atraksi, fasilitas, dan aksesibilitas penting, tanpa promosi yang masif citra wisata sulit terbentuk.

Dengan promosi yang efektif, nilai pelanggan dapat meningkat sehingga mendukung terciptanya loyalitas pengunjung dan pembangunan citra wisata jangka panjang.
Lulus dengan Yudisium Sangat Memuaskan
Berdasarkan hasil sidang, Mardalena dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3,70 dan meraih predikat “Sangat Memuaskan.” Ia menjadi doktor ke-571 Ilmu Manajemen Pascasarjana Unpas.
Dalam wawancara usai sidang, Mardalena menegaskan bahwa kunci utama membangun citra wisata ada pada promosi yang berkelanjutan.
“Sehebat apapun destinasi wisata, baik dari atraksi, fasilitas, maupun aksesibilitas, jika tidak dipromosikan maka mustahil diketahui apalagi dikunjungi wisatawan. Promosi yang masif, didukung oleh nilai pelanggan yang tinggi, akan mendongkrak citra wisata dan berujung pada meningkatnya perekonomian daerah,” ujarnya.
Ia optimistis Jawa Barat Selatan dapat menjadi destinasi wisata kelas dunia.
“Persepsi positif masyarakat harus dibentuk melalui atraksi, fasilitas, akses yang baik, dan promosi yang gencar. Dengan begitu, loyalitas pengunjung akan terbangun dan daerah wisata bisa berkembang lebih maju,” tambahnya.
Apresiasi untuk Pascasarjana Unpas
Mardalena juga menyampaikan apresiasi kepada Pascasarjana Unpas.

“Selama bertahun-tahun kuliah di sini, saya selalu melihat keramahan dan semangat luar biasa dari para dosen dan staf. Meskipun saya harus menempuh jarak ratusan kilometer untuk kuliah dan bimbingan, semangat itu tetap terjaga karena pelayanan di Unpas sangat baik,” ungkapnya.
Ia berharap kualitas layanan akademik di Pascasarjana Unpas terus dipertahankan bahkan ditingkatkan.
“Harapan saya, ke depan Unpas semakin baik dalam ketepatan waktu pelayanan dan informasi. Saya bahkan berencana mempromosikan anak-anak saya untuk melanjutkan studi di Pascasarjana Unpas,” tuturnya.
Komitmen Pascasarjana Unpas
Dengan kelulusan Mardalena Zebua, Pascasarjana Unpas kembali menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan yang konsisten melahirkan doktor berkualitas.
Penelitiannya tidak hanya memberikan kontribusi akademik, tetapi juga rekomendasi praktis untuk pembangunan pariwisata berkelanjutan, khususnya di kawasan Jawa Barat Selatan. (han)












