WWW.PASJABAR.COM – Seorang dokter dari Rumah Sakit Anak Shriners di Boston, Amerika Serikat, mengingatkan masyarakat agar tidak meniru adegan grup wanita Huntr/x dalam film Kpop Demon Hunters yang memperlihatkan karakter menyeruput mi instan panas.
Peringatan itu muncul setelah banyak orang, terutama anak muda, mencoba menirukan adegan tersebut dan mengunggahnya ke media sosial dengan tagar seperti #KPopNoodleChallenge dan #DemonHuntersRamen.
Tantangan ini dinilai berbahaya karena mendorong orang mengonsumsi ramyeon instan dalam keadaan masih mendidih.
Rumah Sakit Anak Shriners dalam pernyataannya, dilansir dari Antara, menegaskan, mi instan cup menyumbang sekitar sepertiga dari kasus luka bakar pada anak-anak.
Risiko paling tinggi terjadi saat mengeluarkan wadah dari microwave atau ketika membuka tutupnya, karena air panas dapat dengan mudah tumpah.
“Anak-anak sangat rentan terhadap luka bakar karena kulit mereka lebih tipis dan lebih sensitif terhadap panas. Kami tidak mengatakan anak-anak tidak boleh berpartisipasi dalam tren yang menyenangkan. Tetapi mereka harus melakukannya dengan aman dan dengan pengawasan orang dewasa,” kata Dr. Colleen Ryan, dokter di Shriners.
Ryan menekankan bahwa satu tumpahan kecil saja dapat menyebabkan luka bakar serius hingga meninggalkan bekas seumur hidup. Kekhawatiran serupa disampaikan Dr. Zach Zhang, ahli bedah plastik berbasis di Vancouver, Kanada.
Ia menjelaskan, bentuk dasar mi gelas yang sempit serta air yang terisi penuh membuatnya mudah terguling dan lebih berbahaya jika mengenai wajah anak.
Para ahli mengingatkan bahwa risiko luka bakar akibat mi instan cup sebenarnya bukan hal baru. Sebuah studi pada 2023 oleh Rumah Sakit Anak Universitas Chicago mencatat, 31 persen pasien anak yang dirawat karena luka bakar mengalami cedera akibat tumpahan air panas dari mi gelas.
Pakar kesehatan berharap tren media sosial tidak mengabaikan aspek keselamatan. Terutama bagi anak-anak, agar kasus luka bakar akibat mi instan cup dapat ditekan. (han)










