BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) kembali melahirkan doktor baru dalam bidang Ilmu Sosial, pada Rabu (8/10/2025).
Angga Gustiana Yusman resmi meraih gelar Doktor Ilmu Sosial setelah mempertahankan disertasi berjudul “Strategi Collaborative Governance dalam Peningkatan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Ciamis” dalam Sidang Promosi Doktor yang digelar di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan, Kampus Pascasarjana Unpas, Jalan Sumatra No. 41, Kota Bandung.
Sidang dipimpin langsung oleh Ketua Sidang sekaligus Promotor, Prof. Dr. H. Bambang Heru P, MS., didampingi Co-Promotor Prof. Dr. H. Soleh Suryadi, M.Si.
Adapun jajaran penguji atau oponen ahli terdiri dari Prof. Dr. H. Kamal Alamsyah, M.Si., Prof. Dr. H. M. Didi Turmudzi, M.Si., Prof. Dr. H. Thomas Bustomi, M.Si., serta Prof. Dr. Iwan Satibi, M.Si.
Upaya Kolaboratif untuk Meningkatkan Pendapatan Daerah
Dalam disertasinya, Angga menyoroti permasalahan belum optimalnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Ciamis.
Menurutnya, masih terdapat berbagai kendala yang menyebabkan pelaksanaan collaborative governance di sektor pajak daerah belum berjalan efektif.
Seperti rendahnya kualitas sumber daya manusia, minimnya sosialisasi, lemahnya inovasi dan pengawasan, serta kurangnya dukungan dari berbagai pemangku kepentingan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Collaborative Governance Regime (CGR) yang dikembangkan oleh Emerson, Nabatchi, dan Balogh (2011), mencakup tiga dimensi utama: system context, drivers, dan dynamics of collaboration.
Ketiganya digunakan untuk menganalisis kondisi sumber daya, kebijakan, kepercayaan, serta hubungan jaringan antar pihak yang berkolaborasi dalam pengelolaan PAD di Kabupaten Ciamis.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Data dikumpulkan melalui wawancara, studi kepustakaan, dan observasi, kemudian dianalisis dengan teknik triangulasi dan analisis SWOT untuk merumuskan strategi yang efektif.
Strategi Kolaborasi yang Efektif untuk Peningkatan PAD
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan collaborative governance dalam peningkatan PAD di Kabupaten Ciamis, khususnya pada dimensi dinamika kolaborasi, belum berjalan maksimal.
Diperlukan peningkatan motivasi, kesadaran, sistem kerja, serta dukungan kebijakan teknis yang lebih kuat dari berbagai pihak.
Faktor yang menjadi penyebab lemahnya efektivitas kolaborasi di antaranya adalah kurangnya motivasi berkolaborasi, rendahnya kesadaran antarorganisasi untuk bekerja sama, dan belum adanya regulasi.
Yang secara teknis mengatur pelibatan stakeholder lintas sektor, baik dari unsur pemerintah, swasta, akademisi, tokoh masyarakat, maupun media.
Angga merekomendasikan strategi pertumbuhan agresif (growth-oriented strategy) sebagai pendekatan yang paling efektif.
Strategi ini menekankan pentingnya optimalisasi sumber daya, kejelasan Standard Operating Procedure (SOP) pemungutan pajak, serta penguatan kerja sama lintas sektoral yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
“Dalam konteks ini, komitmen menjadi faktor kunci dan sekaligus unsur kebaruan (novelty) penelitian saya, karena kolaborasi tanpa komitmen tidak akan berjalan efektif,” tulis Angga dalam penjelasan hasil penelitiannya.
Lulus dengan Yudisium Sangat Memuaskan
Berdasarkan hasil sidang, Angga Gustiana Yusman dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3,65 dan meraih predikat “Sangat Memuaskan.” Ia menjadi doktor ke-301 di bidang Ilmu Sosial Pascasarjana Universitas Pasundan.
Dalam wawancara usai sidang, Angga menyampaikan harapannya agar hasil penelitiannya dapat memberikan manfaat langsung bagi pemerintah daerah.
“Harapan saya, hasil penelitian ini bisa diaplikasikan di lapangan, khususnya di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Ciamis. Tujuannya agar strategi collaborative governance ini benar-benar berdampak dalam peningkatan PAD dan pada akhirnya memberikan manfaat bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap Pascasarjana Unpas yang dinilai adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Unpas selalu meng-upgrade diri dan menjawab tantangan publik, termasuk digitalisasi pendidikan yang kini menjadi keniscayaan. Saya berharap Pascasarjana Unpas ke depan bisa terus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan tetap menjadi pilihan utama bagi calon mahasiswa pascasarjana di Indonesia,” tambahnya.
Komitmen Pascasarjana Unpas
Dengan kelulusan Angga Gustiana Yusman, Pascasarjana Unpas kembali menegaskan komitmennya untuk mencetak doktor yang berorientasi pada riset kebijakan publik dan pembangunan daerah.
Melalui pendekatan akademik yang kuat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, Unpas terus memperkuat perannya sebagai institusi pendidikan tinggi yang berkontribusi nyata terhadap kemajuan daerah dan bangsa. (han)