WWW.PASJABAR.COM – Salah satu film horor terbaru garapan Paramount Pictures, berjudul Primate, resmi diperkenalkan ke publik dan langsung mencuri perhatian.
Film ini disebut-sebut sebagai kisah horor paling aneh sekaligus gila tahun ini, hingga trailer perdananya langsung viral di media sosial setelah dirilis di kanal YouTube resmi Paramount.
Disutradarai oleh Johannes Roberts, Primate menampilkan kisah liburan tropis yang berubah menjadi mimpi buruk. Sekelompok teman yang semula hanya ingin bersenang-senang di sebuah pulau indah, mendadak harus bertahan hidup dari ancaman tak terduga.
Trailer berdurasi dua menit itu dibuka dengan suasana cerah di hutan tropis — penuh warna, musik tenang, dan tawa para karakter — sebelum perlahan berubah gelap dan menegangkan.
Kamera bergetar mengikuti langkah gugup para tokoh yang menyadari ada sesuatu yang mengintai mereka. Setiap adegan berdurasi singkat dan dipotong cepat, menciptakan tempo yang rapat dan intens. Penonton dibuat tegang sejak awal hingga akhir trailer.
Film ini menggabungkan dua genre, yaitu horor dan drama bertahan hidup (survival drama). Ceritanya berangkat dari kisah persahabatan yang diuji oleh rasa takut dan ancaman di alam liar.
Naskah film ditulis oleh Johannes Roberts bersama Ernest Riera, duo kreatif di balik 47 Metres Down. Mereka berusaha menunjukkan sisi manusiawi dari ketakutan: antara naluri bertahan hidup, keputusasaan, dan harapan.
“Primate bukan cuma soal ketakutan terhadap hewan buas. Ini tentang bagaimana manusia menghadapi ketakutannya sendiri,” ujar Roberts dalam keterangan resminya, dikutip dari The Movie Blog, Sabtu (18/10/2025).
Simpanse Bernama “Ben” Jadi Sumber Teror
Salah satu aspek paling menarik dari Primate adalah sosok “penjahat” utamanya, yaitu seekor simpanse bernama Ben. Awalnya, Ben digambarkan jinak dan bersahabat, tetapi sesuatu memicunya menjadi makhluk buas yang tak terkendali.
Dalam trailer, Ben terlihat menekan tombol bertuliskan “Bad” di sebuah tablet, mematahkan tangan seseorang, hingga muncul tiba-tiba di dalam mobil calon korbannya — adegan-adegan yang sukses membuat penonton merinding.
Majalah Empire bahkan menyebut film ini sebagai kemungkinan “film slasher versi primata pertama di dunia.”
“Ben bukan monster bertopeng atau pembunuh misterius, melainkan ancaman nyata — liar, cerdas, dan sulit ditebak,” tulis Empire dalam ulasannya.
Film ini dibintangi oleh Johnny Sequoyah sebagai karakter utama, bersama Jessica Alexander, serta aktor pemenang Oscar Troy Kotsur (CODA). Jajaran pemain lainnya meliputi Victoria Wyant, Gia Hunter, Benjamin Cheng, Charlie Mann, dan Tienne Simon.
Di balik layar, Roberts tak hanya menyutradarai tetapi juga memproduseri film ini bersama Walter Hamada, John Hodges, dan Bradley Pilz di bawah bendera 18Hz Production, bekerja sama dengan Paramount Pictures dan Domain Entertainment.
Sebelum perilisan globalnya, Primate lebih dulu diputar di berbagai festival film horor internasional, termasuk Fantastic Fest 2025, di mana film ini mendapat sambutan positif dan meraih rating 88% di Rotten Tomatoes.
Banyak pengulas memuji konsep uniknya yang memadukan home invasion thriller dengan nuansa eksotis serta gore brutal ala film horor 1980-an.
Johannes Roberts, yang dikenal lewat Resident Evil: Welcome to Raccoon City dan 47 Metres Down, kembali menunjukkan keahliannya dalam membangun atmosfer tegang. Kali ini, ia memanfaatkan keindahan tropis Hawaii sebagai latar bagi kisah teror yang intens dan tak terduga.
Film Primate dijadwalkan tayang di bioskop pada 9 Januari 2026. Penggemar sudah dapat menonton trailernya di kanal YouTube resmi Paramount Pictures atau mengunduh poster dan klip resminya melalui situs studio. (han)









