CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Cimahi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG di kawasan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan standar operasional dan higienis dapur terpenuhi, sebagai upaya mencegah potensi kejadian luar biasa (KLB) di wilayah Kota Cimahi.
Sidak dipimpin langsung oleh Wali Kota Cimahi Ngatiyana, didampingi jajaran Forkopimda serta perangkat daerah terkait.
Dalam kegiatan tersebut, tim melakukan pemantauan menyeluruh mulai dari tempat pencucian bahan baku, pengelolaan sampah, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), hingga sistem pengelolaan dapur dan kebersihan lingkungan.
Selain itu, Forkopimda juga meninjau proses penyiapan Menu Beragam Bergizi (MBG) yang akan dibagikan kepada masyarakat penerima manfaat program SPPG.
31 Dapur SPPG, Baru 9 Bersertifikat Laik Higiene
Wali Kota Ngatiyana menjelaskan bahwa sidak dilakukan secara acak agar kondisi lapangan dapat terlihat apa adanya, tanpa ada persiapan khusus dari pihak pengelola.
Menurutnya, hal ini penting untuk memastikan seluruh dapur memenuhi standar keamanan pangan dan kebersihan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Sidak ini kita lakukan secara acak agar apa yang kita lihat benar-benar sesuai kondisi di lapangan. Kami ingin memastikan semua dapur SPPG betul-betul higienis dan layak untuk menyiapkan makanan bagi masyarakat,” ujar Ngatiyana.
Ia mengungkapkan, hingga saat ini terdapat 31 dapur SPPG di Kota Cimahi, dengan 26 dapur sudah beroperasi dan 9 di antaranya telah mengantongi sertifikat laik higiene sanitasi.
Pemerintah Kota Cimahi terus berupaya meningkatkan jumlah dapur bersertifikat agar seluruh pelayanan makanan bergizi berjalan sesuai standar kesehatan.
Untuk memastikan keamanan konsumsi masyarakat, Pemkot Cimahi juga melakukan pembinaan dan pengawasan rutin melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) serta Dinas Kesehatan (Dinkes).
Kedua dinas tersebut secara berkala turun langsung ke lapangan untuk memeriksa bahan baku sebelum diolah, serta memastikan kandungan gizi pada setiap paket makanan sebelum didistribusikan.
“Dengan pengawasan yang ketat, kami harapkan tidak ada kasus keracunan akibat makanan bergizi (MBG) yang disalurkan kepada masyarakat. Semua proses harus sesuai standar agar program ini benar-benar membawa manfaat,” tambah Ngatiyana.
Melalui sidak ini, Pemkot Cimahi menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas pelayanan gizi bagi masyarakat. Sekaligus mendorong penerapan prinsip kebersihan dan higienitas di seluruh dapur SPPG di wilayahnya. (uby)











