BANDUNG BARAT, WWW.PASJABAR.COM – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, terpaksa menghentikan operasionalnya setelah kehilangan saldo rekening senilai Rp1 miliar akibat dugaan tindak kejahatan siber atau phishing, Rabu (5/11/2025).
Peristiwa ini menyebabkan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola SPPG tak lagi beroperasi dan tidak dapat menyalurkan menu bergizi untuk ribuan siswa penerima manfaat di wilayah Bandung Barat tersebut.
Pantauan di lapangan menunjukkan suasana sepi di dapur MBG Pangauban. Tidak ada aktivitas memasak maupun distribusi makanan seperti biasanya. Sebanyak 53 pekerja terpaksa dirumahkan sementara waktu hingga operasional kembali normal.
Kasus ini bermula saat Kepala SPPG berinisial CM hendak melakukan persetujuan transaksi melalui aplikasi BNI Direct.
Saat mencoba masuk ke sistem, muncul permintaan untuk mengganti kata sandi. Tanpa curiga, CM mengikuti instruksi dan memberikan data rahasia perbankan kepada pihak yang ternyata merupakan pelaku penipuan daring.
Tak lama kemudian, saldo rekening SPPG senilai Rp1 miliar diketahui telah hilang tanpa jejak. Akibatnya, aktivitas dapur yang baru beroperasi selama delapan hari itu harus berhenti total.
Menurut Hendrik Irawan, pemilik SPPG Desa Pangauban, pihaknya kini tidak dapat lagi mendistribusikan makanan bergizi gratis kepada sekitar 3.500 siswa dari delapan sekolah penerima manfaat, mulai dari tingkat SD hingga SMA/SMK.
“Sejak dana hilang, kegiatan dapur kami terhenti. Karyawan tidak bisa bekerja, dan anak-anak sekolah pun tidak lagi menerima makan bergizi gratis,” ujar Hendrik.
Kasus hilangnya dana tersebut telah resmi dilaporkan ke Bareskrim Polri untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Hendrik berharap, aparat penegak hukum dapat segera mengusut tuntas pelaku kejahatan siber yang telah merugikan lembaganya dan mengganggu program sosial bagi masyarakat. (uby)










