# Fakultas Kedokteran Unpas
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Fakultas Kedokteran Universitas Pasundan (FK Unpas) menorehkan sejarah baru dengan melahirkan 32 dokter baru.
Sebanyak 32 dokter tersebut pun mengikuti Prosesi Sumpah Profesi Dokter Gelombang I Tahun Akademik 2025–2026 digelar penuh khidmat di Hotel Tjokro, Jalan Cihampelas, Bandung, Senin (10/11/2025).
Momen bersejarah ini menjadi sangat istimewa, bukan hanya karena merupakan angkatan pertama lulusan Fakultas Kedokteran Unpas, tetapi juga karena mereka menempuh perjalanan panjang pendidikan di tengah tantangan pandemi Covid-19 dan berhasil membuktikan ketangguhannya hingga menjadi dokter yang siap mengabdi untuk negeri menuju Indonesia Emas 2045.
Wakil Dekan I FK Unpas, dr. Helmi Rosa Gunadi, M.K.K, dalam laporan sambutannya menyampaikan rasa syukur dan bangga atas capaian luar biasa yang diraih oleh para dokter baru.
“FK Unpas meluluskan 32 dokter baru yang telah menyelesaikan tahapan profesi kedokteran dengan dedikasi tinggi melalui pembinaan profesional dan etik. Mereka melewati masa sulit selama pandemi Covid-19 tahun 2020–2023, namun tetap menunjukkan semangat luar biasa,” ujarnya.
Helmi menjelaskan, para lulusan telah menempuh Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) pada periode Agustus 2025, dengan hasil membanggakan.
“Alhamdulillah, capaian kelulusan FK Unpas mencapai 96,97 persen pada ujian pertama kali. Ini bukan hanya prestasi mahasiswa, tetapi juga keberhasilan seluruh civitas akademika FK Unpas yang berkomitmen membina mahasiswa secara akademik, profesional, dan moral,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut, tiga lulusan terbaik juga diumumkan yakni peraih
IPK Tertinggi: dr. Feriannisa N.A. dengan IPK 3,90, Nilai CBT Tertinggi: dr. Salma Nurul (nilai 90) dan
Nilai OSCE Tertinggi: dr. M. Luthfi R. (nilai 92,83).

Dokter FK Unpas Siap Jadi Pemimpin Masa Depan
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dr. R. Vini Adiani Dewi, M.MRS, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada lulusan pertama FK Unpas.
“Selamat kepada para dokter baru FK Unpas. Saya melihat dari awal bahwa mereka sudah dipersiapkan dengan baik, bahkan pernah datang ke Dinas Kesehatan Jabar untuk belajar dan memahami permasalahan kesehatan di lapangan,” ucapnya.
Menurutnya, lulusan FK Unpas menunjukkan karakter yang kuat, berakhlak mulia, dan memiliki empati tinggi terhadap masyarakat.
“Dari sepanjang acara, saya melihat akhlak mereka luar biasa — ada yang membaca Al-Qur’an, ada yang menyampaikan sambutan penuh makna. Ini menandakan dokter-dokter baru ini bukan hanya cerdas, tapi juga memiliki karakter yang utuh,” tuturnya.
Vini menegaskan, para dokter muda ini berpotensi menjadi pemimpin masa depan yang mampu berkontribusi besar bagi bangsa.
“Saya yakin lulusan FK Unpas ini akan menjadi pejuang kesehatan sekaligus panutan masyarakat Jawa Barat dan Indonesia. Mari bersama kita perjuangkan visi Indonesia Emas 2045, karena masa depan bangsa ada di tangan tenaga kesehatan yang berintegritas,” tegasnya.

Adab dan Empati Jadi Pondasi Utama
Dekan FK Unpas, Prof. Dr. Wiryawan Permadi, dr., Sp.OG(K) menekankan pentingnya membangun dokter yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga dalam adab dan empati.
“Dalam pendidikan kedokteran, kami selalu menanamkan nilai bahwa adab harus didahulukan sebelum ilmu. Etika moral berasal dari hati nurani, dan itu yang kami latih sejak awal kepada mahasiswa kami,” ujar Dekan.
Ia menambahkan, empati menjadi inti dari profesi dokter. “Empati itu bisa dilatih, dan itu adalah inti dari compassion. Kami ingin lulusan FK Unpas menjadi dokter yang mampu memahami pasien secara manusiawi, bukan hanya dari sisi medis,” tegasnya.
Ia berharap para lulusan pertama ini dapat menjadi pionir dalam pengabdian masyarakat serta terus meningkatkan ilmu, hingga ke jenjang spesialis, atau bahkan menjadi pemimpin lembaga kesehatan di masa depan.
“FK Unpas memiliki sekitar 400 mahasiswa aktif. Hari ini yang dilantik ada 32 dokter baru. Kami yakin mereka akan membawa nama baik almamater dan berkontribusi luas di masyarakat,” tambahnya.

FK Unpas Harus Jadi Kebanggaan Nasional
Ketua Umum Pengurus Besar Paguyuban Pasundan, Prof. Dr. H. Didi Turmudzi, M.Si., juga hadir memberikan sambutan penuh makna.
“Lulusan FK Unpas jangan pernah rendah diri. Kalian harus bangga, karena pendirian Fakultas Kedokteran Unpas adalah hasil instruksi Presiden, bukan hal yang mudah. FK Unpas berdiri di tengah moratorium pendirian fakultas kedokteran, artinya ini istimewa,” ujar Prof. Didi.
Ia menekankan bahwa perjuangan mahasiswa FK Unpas sangat berat, namun hasilnya kini menjadi kebanggaan bersama.
“Perjuangan kalian luar biasa, kalian menempuh pendidikan kedokteran di tengah keterbatasan, tapi berhasil membuktikan diri. FK Unpas harus terus berbenah dan menjadi fakultas unggul di tingkat nasional,” ujarnya.
Prof. Didi juga mengungkapkan bahwa FK Unpas kini telah memiliki Rumah Sakit Pasundan sebagai rumah sakit pendidikan dengan fasilitas lengkap. “Kami siap mengembangkan RS Pasundan sebagai rumah sakit unggulan. Semoga ke depan FK Unpas dapat menampung lebih dari 100 mahasiswa baru per tahun,” ujarnya optimistis.

Jadilah Dokter Rendah Hati dan Berintegritas
Rektor Universitas Pasundan, Prof. Dr. H. Azhar Affandi, S.E., M.Sc, menyampaikan rasa bangga atas kelahiran lulusan pertama FK Unpas.
“Hari ini adalah momen bersejarah bagi Unpas. Atas nama seluruh civitas akademika, saya mengucapkan selamat kepada 32 dokter baru. Kalian adalah pionir dan pahlawan bagi Unpas,” ujarnya penuh semangat.
Prof. Azhar berpesan agar para dokter baru selalu menjunjung tinggi integritas, empati, dan semangat belajar sepanjang hayat.
“Profesi dokter bukan sekadar pekerjaan, tapi panggilan jiwa dan tanggung jawab kemanusiaan. Jadilah dokter yang rendah hati, berakhlak mulia, dan selalu berbuat baik bagi masyarakat. Itulah kemuliaan profesi dokter,” katanya.
Ia juga berterima kasih kepada berbagai mitra jejaring rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang telah mendukung proses pendidikan mahasiswa FK Unpas, seperti RSUD Cibabat Cimahi, RS Pasundan, RSUD Bandung Kiwari, RSUD Provinsi Jabar, serta sejumlah puskesmas di Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung.
“Kerja sama ini membuktikan bahwa FK Unpas telah menjadi bagian penting dari ekosistem kesehatan Jawa Barat,” imbuhnya.
Prof. Azhar menambahkan, Unpas membuka peluang bagi lulusan terbaik untuk bergabung sebagai dosen muda di FK Unpas.
“Perguruan tinggi akan besar dengan alumninya. Karena itu kami membuka kesempatan selebar-lebarnya bagi lulusan pertama ini untuk menjadi tenaga pengajar dan terus membangun FK Unpas,” ujarnya.
Perjuangan Bersama
Perwakilan lulusan, dr. Mohammad Dafa Gifari, menyampaikan sambutan penuh haru dan rasa syukur.
“Perjuangan enam tahun menuntut ilmu di FK Unpas akhirnya terbayar. Kami melewati masa-masa sulit, dari tingkat pertama hingga tahap co-ass selama dua tahun, semuanya penuh tantangan,” ujarnya.
Dafa menuturkan bahwa menjadi dokter merupakan cita-citanya sejak kecil, dan FK Unpas menjadi rumah yang membentuknya menjadi pribadi tangguh.
“Menjadi dokter bukan hal mudah, tapi kami bangga bisa menjadi bagian dari sejarah FK Unpas. Ini bukan sekadar kelulusan, tapi awal dari pengabdian. Terima kasih kepada para dosen, orang tua, dan teman-teman seperjuangan. Semoga sumpah yang kami ucapkan hari ini benar-benar tertanam dalam hati,” katanya penuh haru.

Hadir dalam upacara sumpah tersebut, para orang tua dokter baru, Ketua IDI Jabar, Dr.Moh.Luthfi,Sp.PD.Subsp.HOM(K),FINASIM,MMRS,FISQua sekaligus menyerahkan buku Kode Etik Kedokteran Indonesia kepada salah satu dokter baru FK Unpas, hadir pula Ketua IDI Kota Bandung, perwakilan civitas akademika Unpas, Yayasan Pendidikan Tinggi Pasundan serta seluruh civitas akademika FK Unpas, Dinas Kesehatan Kota Bandung, serta perwakilan berbagai RS Mitra FK Unpas dan juga perwakilan FK Unpad yang membantu dalam pengembakan FK Unpas. (tie)
# Fakultas Kedokteran Unpas












