www.pasjabar.com — Gregoria Mariska Tunjung kembali menunjukkan mental juara. Tunggal putri Indonesia itu memastikan tempat di semifinal Kumamoto Masters 2025 setelah meraih kemenangan dramatis atas Asuka Takahashi, Jumat (14/11). Dalam duel tiga gim yang menegangkan, Gregoria menang 16-21, 21-14, 21-13 sekaligus membuktikan ketangguhannya meski sempat kesulitan di awal pertandingan.
Start Buruk, Gregoria Tunjung Tertinggal Jauh di Gim Pertama
Laga dimulai dengan ritme cepat dari Asuka Takahashi. Gregoria bahkan harus merasakan tekanan besar ketika tertinggal 1-5 di awal gim. Meski sempat menyamakan kedudukan menjadi 7-7, Gregoria kehilangan kontrol permainan dan kembali tertinggal 8-11 saat interval.
Selepas jeda, Gregoria masih kesulitan keluar dari tekanan serangan cepat Asuka. Meski sempat mengejar hingga 15-15, Gregoria gagal mempertahankan momentum. Asuka kemudian mencetak lima poin beruntun dan menutup gim pertama dengan skor 21-16. Kekalahan di gim pembuka ini membuat Gregoria harus bekerja ekstra keras jika ingin lolos ke semifinal.
Bangkit dengan Ketenangan, Gregoria Tunjung Kuasai Gim Kedua
Memasuki gim kedua, Gregoria tampil dengan pendekatan berbeda. Ia lebih sabar membangun serangan dan tidak terburu-buru menembak shuttlecock. Hasilnya langsung terlihat ketika ia memimpin 5-2, lalu unggul 11-6 saat interval.
Selepas interval, Asuka mencoba membalikkan keadaan dan mendekat hingga 10-12. Namun Gregoria merespons dengan sangat baik. Ia mencetak empat poin beruntun dan unggul 16-10. Momentum positif ini terus berlanjut hingga Gregoria mencapai game point di angka 20-12.
Setelah dua kali gagal menutup gim, Gregoria akhirnya memastikan kemenangan 21-14 lewat netting silang yang menyulitkan Asuka. Skor imbang 1-1 membuat laga hidup kembali dan Gregoria tampil jauh lebih percaya diri.
Dominasi Total di Gim Ketiga, Gregoria Kunci Tiket Semifinal
Gim penentuan menjadi panggung terbaik Gregoria. Ia mengawali gim dengan keunggulan 4-1 sebelum akhirnya menutup interval dengan skor 11-8. Permainan kontrol Gregoria, terutama dari sisi net dan serangan silang, membuat Asuka kesulitan mengembangkan permainan.
Memasuki poin-poin krusial, Gregoria semakin agresif. Sebuah smes silang keras membuatnya menjauh 15-9. Momentum itu terus ia jaga hingga meraih match point di angka 20-13.
Laga akhirnya ditutup melalui netting silang presisi Gregoria yang gagal dijangkau Asuka. Kemenangan 21-13 ini memastikan Gregoria melangkah ke semifinal dengan performa penuh determinasi dan konsistensi.
Semifinal Jadi Momentum Kebangkitan Gregoria Pasca Sakit
Keberhasilan lolos ke semifinal Kumamoto Masters 2025 memiliki makna khusus bagi Gregoria. Setelah beberapa turnamen sebelumnya mengalami early exit akibat kondisi fisik yang belum pulih sepenuhnya dari vertigo, hasil ini menjadi sinyal kebangkitan sang juara Spain Masters 2024 tersebut.
Gregoria mengaku sangat bersyukur bisa kembali menembus babak empat besar. Menurutnya, kemenangan comeback ini terasa penting bagi kepercayaan diri dan konsistensi di sisa musim.
“Ini langkah kecil tapi berarti dalam fase saya kembali setelah sakit. Saya ingin terus memberikan yang terbaik,” ucap Gregoria.
Dengan performa yang semakin stabil, peluang Gregoria untuk mencapai final terbuka lebar. Ia hanya tinggal selangkah lagi untuk mencapai partai puncak dan membawa harum nama Indonesia di pentas internasional.












