www.pasjabar.com — Menangani Liverpool bukan hanya soal meracik strategi dan memenangkan pertandingan. Sejak era Bill Shankly hingga Jurgen Klopp, pelatih The Reds selalu dituntut untuk hadir sebagai figur solidaritas dan penopang moral bagi klub serta masyarakat. Arne Slot pun memahami hal ini.
Ia menunjukkan empati besar ketika Liverpool kehilangan Diogo Jota dalam kecelakaan mobil, serta saat terjadi insiden tragis pada parade juara Mei lalu. Respons Slot yang penuh perhatian membuatnya disukai suporter.
Kepedulian itu pula yang membuat fans tak buru-buru melayangkan kritik keras meski performa Liverpool menurun. Musim lalu Slot dinobatkan sebagai Manajer Terbaik setelah mengubah skuad warisan Klopp menjadi lebih solid. Namun, musim ini situasinya jauh berbeda.
Kekalahan dari Forest Memicu Sorotan Tajam Arne Slot
Kekalahan memalukan 0-3 dari Nottingham Forest di Anfield pekan lalu menjadi titik balik. Banyak keputusan taktis Slot yang dipertanyakan, mulai dari pemilihan pemain hingga struktur permainan.
Curtis Jones bisa saja dipasang sebagai bek kanan untuk mengatasi absennya Conor Bradley, namun Slot justru menarik Dominik Szoboszlai lebih ke dalam sehingga lini tengah kehilangan kreativitas.
Ibrahima Konaté yang tampil kesulitan tetap dimainkan, padahal Joe Gomez tersedia. Di sisi lain, Liverpool juga kehilangan momentum di bursa transfer: Marc Guéhi gagal didatangkan dan Jarell Quansah dibiarkan pindah ke Leverkusen, di mana ia justru bersinar.
Ketidakseimbangan dalam pergantian pemain membuat Liverpool beberapa kali berada dalam formasi 2-3-5 yang terlalu agresif. Ruang terlalu terbuka, tekanan hilang, dan transisi bertahan jadi rapuh.
Alexander Isak & Kerkez Jadi PR Mendesak Arne Slot
Alexander Isak, rekrutan mahal 125 juta paun, belum mampu menunjukkan ketajaman. Hanya mencatat 14 sentuhan tanpa ancaman ke gawang Forest menjadi alarm keras.
Masalahnya bukan hanya pada Isak, tetapi juga suplai bola yang tidak sesuai karakter bermainnya. Di Newcastle, ia dihidupi umpan silang Jacob Murphy, namun di Liverpool pola itu hilang. Salah dan Gakpo lebih sering menusuk daripada mengirim umpan silang, sementara bek sayap seperti Bradley minim kontribusi umpan crossing.
Absennya Trent Alexander-Arnold, yang kini memperkuat Real Madrid, juga membuat aliran bola panjang khas Liverpool menghilang.
Milos Kerkez pun mengalami tekanan berat. Ia terlihat ragu dan kesulitan beradaptasi, sesuatu yang Slot harus segera tangani demi menjaga kepercayaan dirinya.
Laga Kontra PSV Jadi Penentu Arah Musim
Liverpool kini berada di posisi ke-11 Premier League, tertinggal jauh dari Arsenal di puncak. Secara realistis, peluang mempertahankan gelar hampir tertutup. Fokus pun harus bergeser ke Liga Champions, di mana The Reds berada pada posisi kedelapan fase liga dengan sembilan poin dari empat laga—zona aman untuk menghindari play-off.
Itulah sebabnya laga kontra PSV Eindhoven pada Rabu (26/11/2025) menjadi sangat krusial. Sulit berharap banyak dari kunjungan ke Inter Milan dan Marseille, sementara Velodrome bukan tempat ideal bagi tim yang sedang rapuh mental.
Jika menang atas PSV, Liverpool berpeluang menutup fase liga dengan 15 poin. Namun musim lalu batas unggulan berada di 16 poin—menjadikan duel melawan PSV sebagai laga yang bisa menentukan masa depan Slot.
Akhirnya, meski sifat dan empatinya dihormati publik, nasib Slot tetap ditentukan oleh hasil. Laga melawan PSV bisa menjadi titik balik… atau justru tekanan baru yang semakin memberatkan posisinya.












