www.pasjabar.com — Nasib gelandang rekor transfer Liverpool, Florian Wirtz, semakin memilukan. Harapan Wirtz untuk mencetak gol perdana bagi The Reds harus pupus setelah panel akreditasi gol Premier League memutuskan bahwa usahanya saat melawan Sunderland adalah gol bunuh diri yang dilakukan oleh bek tim lawan, Nordi Mukiele.
Keputusan ini menambah panjang deretan kritik dan tekanan yang dialamatkan kepada pemain Jerman tersebut.
Dalam laga lanjutan Liga Primer Inggris di Anfield, Kamis (4/12) dini hari WIB, Liverpool sempat tertinggal lebih dulu melalui gol Chemsdine Talbi.
Gol penyama kedudukan yang krusial akhirnya tercipta pada menit ke-80 setelah penetrasi Curtis Jones dan dribel ciamik dari Wirtz, yang kemudian melepaskan tembakan.
Gol tersebut sangat penting untuk membantu Liverpool meraih satu poin (hasil akhir 1-1) dalam pertandingan yang berjalan alot.
Namun, alih-alih merayakan gol perdananya, Wirtz kini harus menerima kenyataan bahwa kontribusinya itu tidak tercatat atas namanya.
Kontroversi Gol: Defleksi Mukiele Signifikan Batalkan Usaha Wirtz
Keputusan panel akreditasi gol Premier League menganulir gol Wirtz menjadi gol bunuh diri Mukiele.
Hal ini didasarkan pada analisis mendalam mengenai arah tembakan.
Sekilas, tembakan Wirtz memang terlihat akurat dan kencang ke gawang. Gelandang Jerman itu menunjukkan kontrol ketat yang luar biasa sebelum menembak.
Namun, tayangan ulang secara jelas memperlihatkan bahwa sepakan Wirtz sebenarnya tidak sempurna dan mengarah jauh ke sisi gawang.
Bola kemudian membentur bek Black Cats, Nordi Mukiele, dan mengalami defleksi yang sangat signifikan, melambung melewati kiper Sunderland, Robin Roefs, sebelum bersarang di gawang.
Defleksi yang ‘signifikan’ dan perubahan arah yang menipu kiper ini menjadi dasar keputusan panel.
Dalam aturan akreditasi gol, jika tembakan yang awalnya tidak mengarah ke gawang atau akan mudah diselamatkan berubah arah secara substansial karena sentuhan lawan dan masuk, gol akan diklasifikasikan sebagai gol bunuh diri.
Bagi Wirtz, ini adalah mimpi buruk karena ia harus menunggu lebih lama lagi untuk memecahkan telur gol perdananya.
Mukiele, dan Derita ‘0013’: Dibayangi Kritik Harga Transfer £116 Juta
Keputusan ini tentu memperpanjang penderitaan Wirtz yang sejak kedatangannya ke Anfield dengan banderol £116 juta—sempat memecahkan rekor transfer Inggris sebelum direbut Alexander Isak—kerap menjadi sasaran kritik dan ejekan.
Kritik tersebut utamanya disebabkan oleh minimnya kontribusi gol maupun assist.
Sampai saat ini, julukan pedas ‘0013’ yang berarti 0 gol dan 0 assist dalam 13 penampilan di Premier League masih melekat di dirinya.
Keputusan panel gol Premier League ini dipastikan akan memperpanjang deretan meme dan cibiran yang diarahkan kepadanya.
Wirtz harus segera mencetak gol yang tidak dapat diperdebatkan untuk menepis semua keraguan tersebut.
Mantan bek Liverpool, Jamie Carragher, mengakui Wirtz menjadi salah satu pemain yang performanya “mendingan” dibandingkan pemain lain yang minim kreativitas.
Namun, Carragher tetap menyoroti performa keseluruhan tim asuhan Arne Slot.
“Terlihat seperti kemunduran jika dibandingkan dari apa yang kita lihat di West Ham akhir pekan lalu. Malam ini mereka tidak terlihat bisa mencetak gol. Tidak ada energi, semangat kecepatan, maupun tenaga. Sangat mengkhawatirkan,” ucap Carragher di Sky Sports.
Krisis Kreativitas dan Keterpurukan Bintang Lain
Wirtz tiba di Liverpool pada masa klub sedang mengalami ‘malfungsi’ secara mendadak. Ia bukan satu-satunya bintang yang gagal bersinar.
Mohamed Salah, yang biasanya menjadi tumpuan utama serangan, tidak mampu mencapai level permainan yang ia tunjukkan saat menggendong The Reds juara Liga Inggris 2024/25.
Di posisi striker, Alexander Isak, yang memecahkan rekor transfer Wirtz, belum kunjung bugar sepenuhnya dan belum mampu mereplikasi ketajamannya dari Newcastle United.
Demikian pula Hugo Ekitike yang masih berjuang kembali setelah masalah cedera di awal kariernya bersama Liverpool.
Kegagalan para bintang ini membuat tekanan terhadap Wirtz semakin besar untuk menjadi pembeda.
Kapan Florian Wirtz akan ‘Pecah Telur’ di Premier League?
Setelah performa luar biasa bersama Bayer Leverkusen, sangat sedikit yang menyangka Wirtz masih belum mencetak gol perdananya di Liga Inggris, padahal musim sudah memasuki bulan Desember.
Ia memang mencatat assist di debutnya pada Community Shield dan dua assist di Liga Champions, namun itu jelas masih jauh di bawah ekspektasi mengingat harga transfer yang dibayarkan.
Wirtz kini harus segera fokus untuk memecahkan keran golnya di Premier League.
Kepercayaan Arne Slot mungkin masih ada, tetapi waktu tidak menunggu.
Gol yang ‘tidak perlu diperdebatkan’ akan menjadi kunci Wirtz untuk menutup mulut para pengkritik dan mulai memenuhi label sebagai pemain termahal yang pernah dibeli Liverpool.












