BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ribuan ikan di jaring apung Sungai Saguling, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, mati mendadak pada Kamis (7/11/2024) pagi.
Dugaan sementara, kematian puluhan ton ikan ini disebabkan oleh cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut, yang mengakibatkan kerugian puluhan juta rupiah bagi para petani ikan.
Menurut sejumlah petani, insiden ini terjadi setelah kawasan Cililin diguyur hujan tanpa henti, yang menyebabkan kurangnya sinar matahari di area perairan.
Akibatnya, puluhan ton ikan nila dan ikan emas siap panen dari sejumlah petani mati secara mendadak.
Fauzan dan Ridwan, petani ikan jaring apung, mengungkapkan bahwa untuk meminimalisasi kerugian, ikan-ikan yang masih bisa dimanfaatkan dijual dengan harga murah kepada warga.
Para petani berharap adanya solusi untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Pengelola Kesehatan Ikan dan Lingkungan pada Dinas Peternakan dan Perikanan (Dispernakan) Bandung Barat, Iip Kusyaman, menjelaskan bahwa kematian mendadak ikan yang terjadi baru-baru ini adalah fenomena tahunan yang dikenal sebagai up-welling.
Fenomena ini melibatkan perpindahan massa air dari dasar waduk ke permukaan.
“Kematian massal ikan ini merupakan fenomena tahunan akibat up-welling air. Sekarang kita berada di masa peralihan musim,” ujar Iip.
Ia menambahkan bahwa saat ini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan para peternak untuk mendata wilayah perairan yang terdampak serta menghitung jumlah ikan yang mati akibat fenomena tersebut. (uby)