BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Ima Gita Radyan, atau yang akrab dipanggil Ima, adalah seorang remaja berusia 19 tahun yang lahir di Bandung pada tanggal 4 Maret 2005.
Ima merupakan seorang mahasiswa semester V di Universitas Pasundan, ia mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan ia juga mengikuti salah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) di kampusnya yaitu, LISMA (Lingkung Seni Mahasiswa).
Ima memiliki kepribadian yang sedikit pemalu namun, hal tersebut tidak menghambat ia dalam menjalankan hobi dan bakatnya.
Ima memiliki bakat menari sejak kecil, orang tuanya memasukan ia ke sanggar tari tradisonal sejak ia TK.
Sejak kecil Ima sudah banyak mengikuti perlombaan tari ataupun tampil dibeberapa acara seperti, Parade Tari Nusantara yang diadakan di Taman Mini Indonesia Jakarta pada tahun 2011, Hari Tari Sedunia di Yayasan Pusat Kebudayaan Bandung pada tahun 2018, dan Hari Sumpah Pemuda pada tahun 2019 di TVRI Jakarta.
Hingga saat ini Ima masih aktif menari dibeberapa acara baik di dalam maupun di luar kampus.
Ima mengungkapkan meskipun ia pemalu tapi saat menari ia merasa bisa bebas untuk mengungkapkan perasaannya lewat gerakan.
“Kalo buat ngobrol sama orang apalagi yang ga terlalu deket aku pasti ngerasa malu, takut salah ngomong soalnya. Tapi, kalo lagi nari aku jadi ngerasa bebas buat berekspresi ngga perlu malu karena orang kan cuma liatin aku dan kita ngga perlu eye contac karena itu sih yang bikin aku ngerasa malu,” ungkapnya.
Dengan motto “Hidup adalah seni, orang-orang bebas menilainya dan aku bebas menjadi apa saja”, Ima merasa menggemari seni merupakan sebuah keberuntungan yang ia miliki.
“Menyukai seni jadi keberuntungan untuk aku yang malu untuk berekspresi, karena aku bisa mengungkapkan apa saja lewat seni.”
Bercita-cita Jadi Penulis
Di samping bakat menarinya, Ima memiliki cita-cita sebagai seorang penulis oleh karena itu, ia mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
“Dari kecil aku udah suka nulis di buku diary, awalnya cuma tulisan-tulisan biasa tapi makin kesini aku suka tulis curhatan aku di buku tapi lewat puisi jadi aku suka banget nulis puisi apalagi diksi-diksi yang ada di bahasa Indonesia, jadi aku pengen bisa jadi penulis yang profesional,” paparnya.
Salah satu tokoh yang menjadi inspirasi Ima untuk menulis adalah Nadin Amizah, seorang penyanyi yang lagu nya sering didengarkan oleh banyak orang.
“Nadin Amizah banyak banget menginspirasi aku buat menulis lewat lagu-lagunya, karena semua lagunya punya lirik-lirik yang indah dan makna yang mendalam, terus lagunya banyak relate diantara orang-orang”.
Selain itu, Ima memiliki kegemaran dalam menikmati makanan. Ia sangat menyukai makanan-makanan manis.
Menurutnya, makanan manis bisa membuat perasaannya menjadi lebih baik, “Aku suka banget sama makanan manis apalagi coklat. Bahkan aku gabisa kalo sehari ga makan makanan manis soalnya bikin mood jadi bagus juga,” tutupnya. (*/tiwi)