BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Menjalani hari-hari dengan hal positif, adalah hal yang dilakukan oleh Riksa Latifah, yang akrab dipanggil Ica, mahasiswi semester V jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pasundan (UNPAS).
Gadis yang lahir di Garut, 1 November 2004 ini kini tengah sibuk berkuliah, dan mengisi waktu senggangnya dengan melakukan hobi.
“Saya suka masak dan baking kue, memasak adalah terapi untuk menghilangkan beban pikiran, sedangkan baking menjadi cara mengekspresikan diri sekaligus menebar kebahagiaan,” terangnya yang juga senang kulineran.
Ditanya motto hidup, Ica mengatakan bahwa, “hidup itu harus berdasarkan kemampuan,”.
“Kalau kita tidak mampu, jangan memaksakan, tetapi tetap harus diusahakan,” tuturnya bijak.
Ica juga bercerita bahwa dulu ia ingin menjadi penulis hebat, tapi sekarang ingin menjadi seorang guru.
“Saya ingin mencerdaskan anak-anak bangsa agar menjadi generasi emas di masa depan,” katanya penuh semangat. Menurutnya, menjadi guru berarti menjadi bagian dari perubahan, menciptakan dampak positif bagi siswa-siswinya.
Ica juga menjadikan Najwa Shihab sebagai tokoh idolanya. “Najwa itu percaya diri, cara berpikirnya kritis, public speaking-nya luar biasa, dan selalu memberi dampak positif,” ujarnya yang pernah menjadi juara 3 lomba cipta puisi dan juara 2 lomba nyanyi solo sewaktu SMP.
Hobi menyantap makanan manis, terutama cokelat, menjadi cara Icaa melepaskan stres.
“Setelah makan, saya selalu ngemil makanan manis. Rasanya, cokelat itu bikin stres langsung hilang,” tambahnya sambil tertawa.
Di akhir wawancara, Icaa memberikan pesan sederhana namun penuh makna: “Jangan pernah menyerah kapan pun dan di mana pun. Raihlah cita-cita setinggi langit, tetaplah rendah hati, dan jadilah orang baik,” pungkasnya. (*/tiwi)