BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat menggelar rekapitulasi hasil penghitungan suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2024 pada Minggu (8/12/2024) siang.
Proses ini berlangsung di kantor KPU Jawa Barat dengan dihadiri oleh KPU dan Bawaslu kabupaten/kota se-Jabar serta saksi dari masing-masing pasangan calon.
Namun, saksi dari pasangan calon nomor urut 01, Acep Adang dan Gita KDI, tidak hadir dalam proses pembacaan hasil rekapitulasi tersebut.
Pada rekapitulasi pertama di Kota Tasikmalaya, pasangan nomor urut 4, Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, meraih suara terbanyak dengan 251.125 suara.
Di posisi kedua, pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibi memperoleh 76.920 suara.
Disusul Acep Adang dan Gita KDI dengan 55.095 suara, serta pasangan Jeje Ronald yang mendapatkan 18.511 suara.
Komisioner KPU Jabar, Hedi Ardia, menyampaikan bahwa hingga sore hari, data dari lima kabupaten/kota telah diinput. Dengan pasangan nomor urut 4 unggul sementara.
“Saat ini penghitungan perolehan suara Pilgub Jabar masih berlangsung di KPU Jabar. Rencananya, rekapitulasi ini akan berakhir pada Senin dini hari,” ujar Hedi.
Proses rekapitulasi suara diharapkan berjalan lancar hingga tahap akhir guna memastikan hasil pemilihan yang transparan dan kredibel.
Petugas Meninggal
Pilkada serentak di Jawa Barat membawa kabar duka dengan meninggalnya enam petugas penyelenggara pemilihan.
Selain itu, 52 petugas Pilkada lainnya jatuh sakit hingga harus menjalani perawatan. Diduga, kelelahan menjadi penyebab utama kasus tersebut.
Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni, mengungkapkan bahwa enam korban meninggal terdiri dari empat anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan dua petugas keamanan TPS (Linmas).
Para korban berasal dari Majalengka, Karawang, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Indramayu.
“Kami sangat berduka atas meninggalnya rekan-rekan penyelenggara. Mereka telah menjalankan tugas dengan penuh dedikasi,” ujar Ummi Wahyuni.
Selain itu, sebanyak 52 petugas pemilu juga dilaporkan jatuh sakit dan membutuhkan perawatan medis intensif.
Kondisi ini diduga dipicu oleh beban kerja yang berat dan kelelahan selama proses penyelenggaraan pilkada.
KPU Jawa Barat memastikan akan memberikan santunan kepada keluarga petugas yang gugur. Ummi Wahyuni juga berharap agar tidak ada lagi korban meninggal dalam proses pemilu ini.
Kasus ini menjadi perhatian serius terkait perlunya meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan bagi petugas penyelenggara pemilu.
Terutama dalam situasi kerja dengan beban berat seperti pilkada serentak.
Dengan adanya kejadian ini, pihak penyelenggara diharapkan dapat mengevaluasi mekanisme kerja untuk mengurangi risiko kesehatan para petugas di masa mendatang. (uby)