BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Hasna Shofiyah, mahasiswi Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pasundan (Unpas), resmi dinobatkan menjadi wisudawan terbaik. Dalam wawancara, dia berbagi cerita inspiratif mengenai perjalanan akademiknya, mulai dari motivasi, taktik belajar, hingga rencana masa depan.
Motivasi berasal dari dalam diri wisudawan terbaik Unpas satu ini.
Dia menyampaikan bahwa motivasi terbesarnya adalah keinginan untuk membuktikan bahwa lulusan kampus swasta mampu bersaing dan memberikan yang terbaik.
“Saya ingin menunjukkan bahwa kita bisa sukses, tidak peduli dari mana kita berasal. Impian saya melanjutkan studi hingga S3 menjadi alasan kuat untuk terus berusaha,” ujarnya.
Manajemen waktu yang terencana menjadi salah satu kunci kesuksesan Hasna. Selama kuliah, ia dikenal dengan manajemen waktu yang rapi.
Ia mencatat seluruh kegiatannya dalam buku harian, mulai dari jadwal harian hingga analisis SWOT untuk menentukan prioritas.
“Saya membuat skala prioritas dari satu hingga empat dan selalu memastikan aktivitas penting terselesaikan lebih dulu. Dengan begitu, tidak ada yang bentrok,” jelasnya.
Menghadapi tantangan dan strategi belajar, Hasna mengakui bahwa tantangan terbesar adalah mempertahankan konsistensi prestasi.
Ia terus memantau nilai akademiknya setiap semester dan mengevaluasi apa yang perlu ditingkatkan. Strategi belajarnya pun cukup unik, yaitu dengan memanfaatkan waktu dini hari saat otak masih segar.
“Saya belajar mulai pukul 03.00 atau 04.00 pagi. Itu waktu terbaik saya untuk mencerna materi,” tambahnya.
Inspirasi Hasna
Sumber inspirasi dan dorongan ekstra juga menjadi faktor penting dalam perjalanan akademiknya. Hasna mengungkapkan bahwa ia terinspirasi oleh sosok Nadiem Makarim dan Maudy Ayunda.
“Dari Nadiem, saya belajar bahwa perbedaan adalah kekuatan, sementara Maudy mengajarkan bahwa wanita bisa memimpin dan hebat dalam segala hal,” katanya.
Ia juga menjadikan komentar negatif sebagai motivasi tambahan. “Saya jadikan itu motivasi untuk terus berprestasi,” tuturnya.
Hasna memberikan pesan inspiratif kepada mahasiswa lain agar membuat dream book sebagai motivasi diri.
“Tulis target dan mimpi kalian, seperti memiliki rumah, berangkat haji, atau lainnya. Itu bisa menjadi penyemangat ketika kalian merasa lelah atau kehilangan arah,” sarannya.
Setelah meraih gelar wisudawan terbaik, Hasna berencana melanjutkan studi S2 dan bercita-cita menyelesaikan S3 di luar negeri.
Dalam karier, ia berharap dapat bekerja di kementerian, khususnya di bidang pendidikan. Selain itu, ia juga bermimpi mendirikan yayasan untuk anak yatim atau kaum dhuafa.
Menutup wawancara, Hasna menyampaikan pesan penuh semangat.
“Jangan pernah merasa sendirian. Temukan jati diri dan motivasi diri kalian dengan cara sederhana. Tetap semangat, sehat, dan teruslah mengejar cita-cita,” pungkasnya. (nursani/marisa)