BANDUNG – WWW.PASJABAR.COM – Penataan kawasan di bawah flyover Mochtar Kusumaatmadja menunjukkan perkembangan signifikan.
Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, bersama Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, melakukan peninjauan langsung untuk menilai progres tersebut.
“Kami melihat hasil kerja sama yang sangat baik antara pemerintah dan masyarakat. Penataan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan menciptakan kawasan yang lebih bersih, aman, dan rapi,” kata Koswara, dilansir dari laman resmi Pemkot Bandung.
Rencananya, kawasan di bawah flyover Mochtar Kusumaatmadja tersebut akan diubah menjadi ruang publik ramah anak dan remaja. Dengan berbagai fasilitas olahraga dan hiburan.
Warung-warung yang sebelumnya kurang tertata akan dipindahkan ke lokasi yang strategis untuk mendukung ekonomi warga tanpa mengganggu estetika kota.
Sebanyak 34 keluarga yang tinggal di bawah jembatan juga akan direlokasi ke tempat tinggal yang lebih layak dengan fasilitas pendidikan, kesehatan, dan pelatihan kerja.
Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman, menegaskan bahwa proses penataan dilakukan secara humanis dan inklusif, dengan melibatkan warga dalam perencanaan hingga pelaksanaan.
“Kawasan ini akan menjadi contoh bagaimana ruang publik dapat dirancang untuk kebahagiaan warga, sekaligus mendukung target kawasan bebas sampah,” ujarnya.
Sebagai bagian dari inisiatif lingkungan, kawasan ini juga akan dilengkapi dengan TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle) untuk mengelola sampah organik, anorganik, dan residu.
“Sampah organik dapat dimanfaatkan untuk pakan maggot atau kompos, sementara anorganik akan dikelola oleh bank sampah,” tambah Herman.
Selain itu, aparat Kelurahan Tamansari bersama stakeholder telah memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar mengenai pengelolaan sampah mandiri.
Edukasi ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan partisipasi warga dalam menjaga kebersihan lingkungan, sekaligus mempersiapkan Kelurahan Tamansari sebagai Kawasan Bebas Sampah (KBS).
“Edukasi dan pelibatan masyarakat menjadi kunci. Ini adalah bukti bahwa jika pemerintah dan masyarakat kompak, perubahan positif dapat terjadi,” ungkap Herman. (han)