BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tentang Universitas Pasundan (Unpas), didirikan pada 14 November 1960, telah berkembang menjadi salah satu perguruan tinggi swasta terkemuka di Indonesia.
Dengan jumlah mahasiswa terbesar di lingkungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten, Unpas memperoleh kepercayaan luas dari masyarakat.
Survei oleh majalah Tempo (2005) dan Kompas (2006) menempatkan Unpas dalam tiga besar perguruan tinggi terfavorit di Bandung.
Selain itu, majalah SWA (2007) memasukkan Unpas dalam empat perguruan tinggi dengan akreditasi terbaik se-Jawa dan 25 perguruan tinggi terfavorit se-Jawa.
Pengakuan terhadap Unpas terus meningkat, baik di tingkat nasional maupun internasional. Secara nasional, Unpas termasuk dalam 50 Perguruan Tinggi Menjanjikan di Indonesia (2007) dan 80 Perguruan Tinggi berbasis kesehatan organisasi dan daya saing bangsa.
Di kancah internasional, Unpas dipercaya melaksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat dari JICA dan pendidikan bahasa Mandarin bekerja sama dengan Hebei Normal University, Tiongkok.
Program ini berhasil mendatangkan delapan dosen asing, tujuh dari Tiongkok dan satu dari Korea Selatan.
Mahasiswa Unpas berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan negara sahabat. Seperti Singapura, Hungaria, Polandia, Turki, Korea Selatan, Malaysia, Kanada, Uzbekistan, Jerman, Jepang, Tiongkok, Tajikistan, Yunani, Spanyol, Lithuania, dan Australia.
Untuk meningkatkan layanan bagi mahasiswa internasional, pada 2010 Unpas mendirikan International Office yang mengelola kerja sama internasional dan mahasiswa asing.
Pada tahun yang sama, Unpas memulai Program Joint Degree dengan Guangxi Normal University, Tiongkok. Dan membuka Kelas Internasional pada tahun akademik 2012/2013 melalui beasiswa unggulan.
Prestasi
Tentang Unpas lainnya, para mahasiswa Unpas telah meraih prestasi di berbagai bidang. Termasuk olahraga, seni, dan teknologi, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Beberapa pencapaian tersebut antara lain partisipasi dalam The World Alpinis Championship di Amerika Serikat, perolehan medali perunggu dalam International Taekwondo di SEA Games Laos 2009, dan penghargaan dalam Gokart Indonesia 2009.
Unpas sendiri menerima penghargaan Bintang Tiga “Rated for Excellence” untuk Employability dan Teaching, serta Bintang Dua untuk Internasionalisasi pada 2012.
Saat ini, Unpas memiliki tujuh fakultas dengan 25 program studi S1, tujuh program studi pascasarjana (S2), dan tiga program doktor (S3).
Sebanyak 14 program studi telah meraih akreditasi “A” dari BAN-PT. Pada 2008, Satuan Penjamin Mutu Internal (SPMI) Unpas mendapatkan penghargaan atas Keberhasilan Implementasi Sistem Penjamin Mutu Internal Perguruan Tinggi dari Dirjen Dikti Kemendiknas.
Kegiatan akademik di Unpas didukung oleh dosen berpengalaman.
Per Agustus 2013, Unpas memiliki 416 dosen. Terdiri dari 35 Guru Besar/Profesor, 137 Doktor (S3), 248 Magister (S2), dan 31 Sarjana (S1) yang sedang melanjutkan studi ke jenjang S2.
Inovasi
Dalam perkembangan terbaru, Unpas terus berinovasi dan menjalin kerja sama strategis.
Pada November 2024, Unpas menjadi tuan rumah Collabonation Talent Hunt bekerja sama dengan IM3. Yang bertujuan memfasilitasi mahasiswa berbakat dalam berbagai bidang.
Selain itu, Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Unpas berhasil meraih akreditasi “Unggul” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Menunjukkan komitmen Unpas dalam meningkatkan kualitas pendidikan.
Unpas juga aktif dalam kegiatan sosial dan lingkungan. Mahasiswa Unpas terlibat dalam program penanaman bibit pohon yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Bandung. Sebagai upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan kontribusi nyata dalam pelestarian alam.
Dengan berbagai pencapaian dan komitmen terhadap kualitas pendidikan, Universitas Pasundan terus berperan sebagai institusi pendidikan tinggi yang unggul dan berdaya saing. Baik di tingkat nasional maupun internasional. (han)