BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Puluhan ekor sapi di Kampung Bonteng, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, menjalani vaksin pada Jumat (31/1/2025) pagi, sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini tengah melanda beberapa daerah di Indonesia.
Vaksin sapi di Kawasan Cipatat ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengendalikan penyebaran penyakit yang berdampak pada sektor peternakan.
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) RI mencatat bahwa hingga kini sekitar 29 ribu ekor sapi di seluruh Indonesia terindikasi terkena PMK.
Sebagai respons terhadap hal tersebut, Kementan berencana mendistribusikan 4 juta dosis vaksin ke 26 provinsi di Indonesia. Vaksinasi massal ini ditargetkan selesai pada bulan Maret mendatang.
Vaksinasi Prioritaskan Sapi Potong dan Sapi Perah
Imron Suandy, Direktur Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, mengungkapkan bahwa vaksinasi ini akan diprioritaskan untuk sapi perah, sapi bibit, dan sapi potong yang akan banyak beredar menjelang Hari Raya Idul Adha.
Vaksinasi pada sapi-sapi tersebut diharapkan bisa memberikan kekebalan sehingga mereka tidak terinfeksi PMK saat beredar di pasar atau konsumsi masyarakat.
“Vaksinasi PMK akan diprioritaskan untuk sapi perah, sapi bibit, dan terutama sapi potong yang akan banyak beredar di momen Idul Adha nanti. Dengan vaksinasi ini, kami berharap hewan ternak yang beredar nantinya sudah memiliki kekebalan yang cukup,” ujar Imron.
Pemerintah Siapkan Bantuan untuk Peternak
Selain vaksinasi, pemerintah juga berencana untuk memberikan bantuan kepada peternak yang terdampak oleh wabah PMK.
Bantuan ini berupa penggantian biaya pengobatan hewan yang terinfeksi, serta program pemusnahan hewan ternak yang terkontaminasi dengan kompensasi yang sesuai.
Kementan juga mencatat bahwa beberapa daerah mengalami kendala dalam pendistribusian vaksin dan tenaga medis ke wilayah yang terisolasi.
Oleh karena itu, distribusi vaksin menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan agar seluruh peternakan di Indonesia terlindungi dari penyebaran PMK.
Namun, pihak kementerian terus bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan vaksinasi ini berjalan lancar.
Dengan langkah vaksinasi yang diharapkan selesai pada bulan Maret ini, pemerintah optimis dapat menanggulangi wabah PMK dan mencegah kerugian besar.
Bagi sektor peternakan, terutama dalam memenuhi kebutuhan daging di pasar domestik. (uby)