WWW.PASJABAR.COM — Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memburuk setelah enam anak dilaporkan meninggal akibat cuaca dingin yang ekstrem.
Anak-anak Gaza Tewas Akibat Dingin Ekstrem
Sebanyak enam anak, termasuk seorang bayi perempuan berusia beberapa hari bernama Sham, dilaporkan meninggal akibat kedinginan di Jalur Gaza. Lima anak mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Friends of the Patient, Kota Gaza, sementara satu anak lainnya meninggal di Khan Younis, Gaza selatan.
Situasi di Gaza semakin memprihatinkan karena puluhan ribu warga Palestina kini hidup di tengah reruntuhan rumah mereka. Angin kencang serta hujan lebat memperparah kondisi tempat penampungan darurat, yang kini nyaris tidak layak huni.
Blokade Bantuan Memperburuk Krisis
Kematian tragis ini terjadi di tengah keterbatasan bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Hamas menuding kebijakan Israel sebagai penyebab utama tragedi ini.
“Kematian enam bayi baru lahir akibat cuaca dingin dan minimnya pemanas, serta banyaknya anak dalam kondisi kritis di rumah sakit, adalah hasil dari kebijakan kriminal Israel yang terus menghalangi masuknya bantuan dan tempat tinggal bagi lebih dari dua juta orang,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan.
Mereka juga menuding komunitas internasional gagal bertindak atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Hamas Desak Tindakan Internasional
Hamas menuntut para mediator internasional segera mengambil langkah untuk menghentikan “pelanggaran perjanjian gencatan senjata” oleh Israel. Mereka juga mendesak agar bantuan kemanusiaan, termasuk peralatan pemanas dan pasokan medis, segera dikirimkan untuk menyelamatkan warga sipil yang masih bertahan di Gaza.
Sementara itu, hingga kini, Israel belum memberikan tanggapan resmi terkait tudingan Hamas tersebut.