BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ada yang unik di Kampung Pasir Tarasi, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat.
Untuk mengurangi ketergantungan anak-anak terhadap gadget, terutama di bulan Ramadan, warga setempat menciptakan permainan klasik berupa lori tradisional.
Wahana sederhana di Kampung Pasir Tarasi ini menjadi alternatif hiburan seru untuk ngabuburit sambil menunggu waktu berbuka puasa.
Saat menaiki lori, anak-anak tampak meluncur bebas dengan penuh tawa. Meski ada yang awalnya takut, setelah mencoba, mereka justru ketagihan.
Dini, salah seorang anak, mengaku sangat senang bisa bermain lori bersama teman-temannya.
“Awalnya takut, tapi seru banget! Jadi pengen main lagi,” ujar Dini.
Lori tradisional ini dibuat dari batang pohon aren yang dirancang menyerupai kereta luncur tanpa roda.
Rel dan papan seluncurnya juga dibuat dari bahan alami, seperti bambu dan kayu aren. Agar meluncur lebih cepat, lori dipasang di lereng atau diberi pelumas dari minyak bekas.
Permainan ini merupakan inisiatif Karang Taruna Desa Cijambu, yang ingin mengenalkan kembali permainan tradisional kepada anak-anak.
Selain lori, mereka juga menyediakan permainan tarik upih. Yang menggunakan pelepah daun pinang atau kelapa sebagai alat seluncur.
Ketua Karang Taruna Unit 3 Desa Cijambu, Iwan Ridwan, berharap permainan tradisional ini bisa tetap lestari.
“Kami ingin anak-anak lebih banyak bermain di luar dan mengenal budaya sendiri, tidak hanya sibuk dengan gadget,” ungkapnya.
Antusiasme anak-anak terhadap permainan ini cukup tinggi. Dari jenjang PAUD hingga SMA, mereka berbondong-bondong mencoba permainan ini secara gratis.
Keceriaan yang terpancar dari wajah mereka menunjukkan bahwa permainan tradisional masih memiliki tempat di hati generasi muda. (uby)