CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Selasa, 18 November 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASKREATIF

Cerita Nuzul Menemukan Diri dalam Setiap Pendakian Gunung

Tiwi Kasavela
8 Mei 2025
Cerita Nuzul Menemukan Diri dalam Setiap Pendakian Gunung

Siti Nuzulia Astiti Purwanto. (Ist)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Di pagi yang sunyi dan berembun, saat matahari baru menggeliat dari balik pepohonan pinus, ada damai yang tak bisa dijelaskan. Damai itu juga yang dirasakan Siti Nuzulia Astiti Purwanto atau yang akrab disapa Nuzul, perempuan kelahiran Bandung, 17 Januari 1998, setiap kali melangkah di jalur pendakian.

Perkenalannya dengan dunia gunung berawal dari ajakan teman, tahun 2024. Gunung Pangradinan jadi awal mula segalanya.

“Sebelumnya aku cuma suka trekking ringan, tapi sejak saat itu, jadi nagih. Kayak ada rasa yang nggak bisa dilepas,” tuturnya.

Kini, 14 gunung sudah ia tapaki. Dari yang bertanah merah hingga berbatu tajam, dari Gunung Ciremai yang mistis sampai Gunung Prau dengan siluet Sindoro-Sumbing yang katanya, “se-magical itu.”

Baca juga:   Fajar Mahasiswa STKIP Pasundan Cimahi Tekuni Futsal dan Muaythai

Bagi Nuzul, gunung bukan soal ketinggian, tapi kedalaman. Bukan tentang menaklukkan alam, melainkan menyatu dengannya.

“Setiap naik, aku selalu dapat tenang. Bisa ngobrol sama diri sendiri tanpa distraksi. Di ketinggian, kita dituntut jujur pada apa yang kita rasakan,” ungkapnya.

Di Gunung Prau, ia menangkap cahaya fajar yang jatuh sempurna di antara gunung-gunung biru di kejauhan. Di Ciremai, ia berdiri di Padang Edelweiss yang luas seperti dunia yang lupa waktu.

“Ada rasa dipanggil. Kayak Ciremai tuh punya magis sendiri,” tuturnya.

Baca juga:   Suci Zahari, Sang Pelestari Bahasa Sunda

Namun, pendakian bukan selalu indah. Ia pernah nyasar di UPAS Hill, dan di situ, pelajaran terbesar datang: bahwa gunung bukan tempat untuk merasa tahu segalanya.

“Di gunung, kita belajar rendah hati. Kita nggak bisa nebak alam, jadi harus siap secara fisik, mental, dan logistik,” ungkapnya kepada PASJABAR, Rabu (7/5/2025).

Buat yang baru ingin mencoba naik gunung, Nuzul menyarankan: latihan fisik ringan seminggu sebelum, mental yang siap menghadapi ketidakpastian, riset jalur, bawa perlengkapan yang sesuai, dan jangan mendaki sendiri.

“Yang penting, jangan sok tahu dan jangan sok kuat. Alam itu guru yang tegas,” tandasnya.

Baca juga:   Teja Mahasiswa FKIP Unpas Terus Berusaha dan Bermanfaat

Kini, Nuzul sedang menjalani hari-harinya sebagai job seeker, sembari aktif di komunitas, menulis, dan tetap menjaga koneksi dengan alam. Ia belum membuat konten khusus tentang pendakian, tapi fotonya di puncak dan senyumnya saat memegang trekking pole bercerita banyak.

Yang paling ia pegang sampai hari ini adalah filosofi kecil yang ia petik dari setiap langkah menanjak:

“Kalau kamu lagi pengen nyerah, coba deh satu langkah lagi. Kadang, tujuan kita cuma sejauh satu langkah yang belum kita ambil. Dan di gunung, setiap langkah punya arti,” pungkasnya. (tiwi)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Tiwi Kasavela
Tags: ceritahobimendaki gunungSiti Nuzulia Astiti Purwanto


Related Posts

No Content Available

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan. (foto: AFC)
HEADLINE

Resmi! Marselino Ferdinan Dipastikan Gabung Timnas di SEA Games 2025

17 November 2025

www.pasjabar.com -- Kabar gembira datang untuk pecinta sepak bola Indonesia. Marselino Ferdinan akhirnya dipastikan akan membela Timnas...

Erling Haaland buka suara soal keributan panas dengan Gianluca Mancini di laga Italia vs Norwegia. Bomber Manchester City itu mengungkap alasan sebenarnya ia sampai ditahan Gianluigi Donnarumma. (Getty Images)

Terbongkar! Ini Alasan Haaland Ngamuk dan Harus Ditahan Donnarumma saat Ribut dengan Gianluca Mancini — Gara-gara “Pegangan Nakal”?

17 November 2025
Italia kalah telak 1-4 dari Norwegia dalam laga terakhir Kualifikasi Piala Dunia 2026. Haaland cetak dua gol, Azzurri gagal lolos otomatis dan harus berjuang lewat play-off. (Getty Images)

Italia Dipermalukan di San Siro! Norwegia Gila-gilaan, Haaland Mengamuk, Azzurri Terancam Gagal Lolos Piala Dunia

17 November 2025
Australian Open 2025

13 Wakil Indonesia Siap Berlaga di Australian Open 2025

17 November 2025
POCO F8 Series Debut Global di Bali pada 26 November 2025

POCO F8 Series Debut Global di Bali pada 26 November 2025

17 November 2025

Highlights

13 Wakil Indonesia Siap Berlaga di Australian Open 2025

POCO F8 Series Debut Global di Bali pada 26 November 2025

Huawei Rilis Desain dan Warna Resmi untuk Seri Mate 80

Fosil Gajah Purba Stegodon Usia 800 Ribu Tahun Ditemukan di Nganjuk

OpenAI Uji Coba Fitur Obrolan Grup ChatGPT di Sejumlah Negara

Unpas Gelar Sharing Session Penguatan Ekosistem Riset-Inovasi

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.