*)Dua Terdakwa Didakwa Rugikan Negara Rp25 Miliar
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dua terdakwa kasus dugaan korupsi terkait penguasaan aset Kebun Binatang Bandung, R. Bisma Bratakusumah dan Sri Jalani, menjalani sidang perdana di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Bandung, Rabu (5/6/2025).
Keduanya merupakan pengelola Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT) Bandung, dan didakwa telah merugikan negara sebesar Rp25 miliar.
Dalam sidang dakwaan yang dipimpin oleh majelis hakim Tipikor, jaksa penuntut umum (JPU) menyebut bahwa lahan seluas 13,9 hektare milik Pemerintah Kota Bandung dikuasai oleh Yayasan Margasatwa Tamansari secara tidak sah sejak izin penggunaan lahan berakhir pada 30 November 2007.
Bisma Bratakusumah diketahui menjabat sebagai Ketua Pengurus YMT, sedangkan Sri Jalani sebagai Ketua Pembina yayasan tersebut.
Dalam keterangan JPU, keduanya mengelola lahan Kebun Binatang Bandung berdasarkan hubungan sewa-menyewa yang sebelumnya sah dengan Pemerintah Kota Bandung sejak tahun 1970.
Namun, setelah masa izin habis, yayasan tidak lagi membayar sewa, dan tetap menguasai lahan tanpa dasar hukum yang jelas.
“Penguasaan lahan tanpa membayar sewa setelah izin habis menyebabkan kerugian negara hingga Rp25 miliar,” kata jaksa dalam sidang.
Pengajuan Eksepsi
Menanggapi dakwaan tersebut, kuasa hukum kedua terdakwa, Erfan Helmi, menyatakan bahwa pihaknya akan mengajukan eksepsi atau nota keberatan pada sidang lanjutan yang dijadwalkan digelar Jumat pekan depan.
“Kami akan menyampaikan tanggapan dalam bentuk eksepsi, dengan menyoroti aspek-aspek hukum terkait peristiwa, subjek, dan objek yang menjadi dasar dakwaan,” ujar Erfan.
Ia juga menyebut bahwa perkara ini semestinya merupakan ranah hukum perdata, bukan pidana.
“Jika ini terbukti merupakan sengketa perdata soal sewa-menyewa, maka para terdakwa seharusnya dilepaskan dari segala tuntutan pidana,” tambahnya.
Sidang lanjutan akan kembali digelar pada Jumat (13/6/2025) dengan agenda pembacaan eksepsi dari pihak terdakwa.
Sebelumnya diduga jika ada tindak korupsi di Kebun Binatang Bandung, terkait penguasaan aset Kebun Binatang Bandung yang diduga telah merugikan negara sebesar Rp25 miliar.
Korupsi penguasaan aset tersebut terjadi ketika keduanya menjadi pengelola di Kebun Binatang Bandung beberapa waktu lalu. (budi)









