Bandung Barat, www.pasjabar.com – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung kembali menunjukkan komitmennya terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) melalui kegiatan bakti sosial pelayanan kesehatan gratis menggunakan Rail Clinic.
Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu, 18 Juni 2025, di Stasiun Cikadongdong, Desa Puteran, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat.
Rail Clinic merupakan inovasi pelayanan kesehatan berbasis kereta api, yang dilengkapi fasilitas medis layaknya poliklinik berjalan.
Dalam pelaksanaan bakti sosial kali ini, sebanyak 300 warga mendaftar untuk mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan secara gratis.
Layanan Kesehatan Lengkap di Rail Clinic
Executive Vice President PT KAI Daop 2 Bandung, Dicky Eka Priandana, menyebutkan bahwa layanan kesehatan yang diberikan dalam kegiatan ini bersifat pelayanan tingkat pertama.
“Fasilitas pelayanan kesehatan di dalam Rail Clinic mencakup pemeriksaan umum, gigi, tindakan medis sederhana, kesehatan ibu dan anak, laboratorium sederhana, serta pemeriksaan mata,” ujarnya.
Rail Clinic generasi keempat yang digunakan dalam kegiatan ini terdiri dari empat rangkaian kereta, dua di antaranya berfungsi sebagai Kereta Sehat dan dua lainnya sebagai Kereta Pustaka (Rail Library).
Di dalamnya tersedia ruang farmasi, ruang digital learning, toilet, pantry, serta ruang baca dan ruang pertemuan.
Seluruh peralatan medis dilengkapi teknologi digital modern untuk menunjang kualitas pemeriksaan.
Dalam kegiatan ini juga dibagikan 42 kacamata gratis untuk siswa dan guru SDN Puteran 01, serta 75 kacamata untuk warga umum.
PT KAI juga memberikan bantuan 5 kursi roda dan alat olahraga kepada masyarakat sekitar stasiun.
Sinergi dengan Pemerintah dan Lembaga Lokal
Rail Clinic yang menyambangi Cikalong Wetan ini merupakan bentuk kolaborasi antara PT KAI (Persero) Daop 2 Bandung dan UPZ KAI dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Jasa Raharja Cabang Utama Jawa Barat, Puskesmas Rendeh, serta jajaran Muspika dan tokoh masyarakat sekitar Stasiun Cikadongdong.
Selain pengobatan gratis, tim medis dan relawan dari Rail Clinic juga mengadakan penyuluhan tentang keselamatan di sekitar jalur rel, serta edukasi kesehatan gigi dan mata kepada warga sekitar.
Kepedulian Sosial yang Konsisten
Dicky mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk lain dari program CSR PT KAI yang berkelanjutan.
“Rail Clinic adalah simbol kepedulian kami terhadap masyarakat di sepanjang jalur rel. Semoga kegiatan ini mempererat silaturahmi dengan warga dan meningkatkan partisipasi mereka dalam menjaga keselamatan perjalanan kereta api,” tutupnya.
Sejak diluncurkan pada Desember 2015 dan mendapatkan rekor MURI, Rail Clinic telah menjangkau berbagai wilayah di Pulau Jawa dan Sumatera.
Dengan pelayanan yang terus berkembang, PT KAI berharap program ini terus menjadi jembatan pelayanan kesehatan masyarakat yang lebih merata.
Terutama di daerah terpencil yang sulit dijangkau fasilitas medis konvensional. (Uby)











