WWW.PASJABAR.COM – Serial webtoon populer Wind Breaker karya Jo Yongseok resmi dihentikan oleh Naver Webtoon pada 11 Juli 2025.
Keputusan mengejutkan ini diumumkan setelah ditemukan sejumlah kemiripan visual. Dan struktur cerita yang terlalu dekat dengan karya-karya lain, menimbulkan dugaan kuat plagiarisme.
Dalam pernyataan resminya, Naver Webtoon menyatakan bahwa mereka telah melakukan peninjauan internal bersama tim editor dan penulis. Sebelum akhirnya memutuskan untuk menyetop seluruh bentuk serialisasi dan layanan terkait Wind Breaker.
“Baru-baru ini, dikonfirmasi bahwa naskah webtoon Wind Breaker menunjukkan kemiripan komposisi dan struktur dengan karya lain. Setelah berdiskusi antara penulis dan editor yang bertanggung jawab, akhirnya diputuskan untuk menangguhkan serialisasi dan penerbitan karya tersebut,” tulis Naver Webtoon.
Jo Yongseok Akui Kesalahan
Jo Yongseok, sang kreator, juga mengeluarkan pernyataan permintaan maaf kepada para pembaca. Ia mengakui telah menggunakan materi referensi yang menghasilkan gambar yang sangat mirip, bahkan nyaris identik, dengan karya lain.
Ia menyebut tekanan tenggat waktu sebagai salah satu alasan kegagalannya menjaga integritas kreatif.
“Selama bertahun-tahun, saya hidup dalam tekanan untuk menyelesaikan naskah sesuai tenggat. Dalam proses itu, saya gagal menjaga standar yang seharusnya saya pegang sebagai kreator,” tulis Jo dalam pesan yang dilampirkan di akhir chapter terakhir.
Jo juga menambahkan bahwa meskipun keputusan ini menyakitkan, ia merasa bertanggung jawab penuh atas pelanggaran yang terjadi.
Sebagai bentuk penebusan, ia mengunggah naskah akhir Wind Breaker ke blog pribadinya. Agar para penggemar tetap bisa mengetahui akhir cerita yang belum sempat dirilis secara resmi.
Webtoon Sukses dengan 600 Juta Tampilan
Wind Breaker pertama kali dipublikasikan pada Desember 2013 dan telah mengumpulkan lebih dari 600 juta pembaca di platform Naver Webtoon.
Serial ini dikenal luas sebagai salah satu webtoon olahraga terbaik, mengisahkan Jay, siswa teladan yang menemukan jati dirinya melalui dunia balap sepeda setelah bergabung dengan tim Hummingbird Crew.
Penggemar memuji narasi yang kuat dan karakter yang relatable, menjadikannya salah satu serial paling berpengaruh dalam sejarah Webtoon. Popularitas Wind Breaker juga turut mendorong pertumbuhan pembaca manhwa secara global.
Meski berbagi nama dengan manga Jepang Wind Breaker karya Satoru Nii, kedua serial tersebut tidak memiliki keterkaitan. Versi Jepang bahkan baru saja menyelesaikan musim kedua animenya dan telah diumumkan akan diadaptasi menjadi film live-action.
Reaksi Keras dari Penggemar
Kontroversi ini memicu kekecewaan mendalam dari para penggemar, yang menyuarakan ketidakpuasan mereka di media sosial. Banyak yang menyayangkan keputusan ini, tetapi juga memahami bahwa plagiarisme adalah pelanggaran serius dalam industri kreatif.
“Plagiarisme, dalam bentuk apa pun, tidak bisa dibenarkan,” tulis salah satu penggemar di forum Reddit. “Namun tekanan terhadap kreator juga nyata. Semoga Jo Yongseok bisa kembali dengan karya orisinal di masa depan.”
Naver Webtoon menyatakan akan terus berkomitmen menjaga integritas konten dan hak cipta di platform mereka. Serta memastikan kasus serupa tidak terulang di masa mendatang. (han)












