Bandung, www.pasjabar.com — Memasuki hari terakhir libur panjang sekolah, suasana di sejumlah toko buku di Kota Bandung, khususnya di kawasan Jalan AH Nasution, tampak begitu padat oleh warga. Ribuan orang tua memanfaatkan momen ini untuk membelikan anak-anak mereka berbagai perlengkapan sekolah menjelang hari pertama masuk sekolah.
Buku tulis, pulpen, pensil, tas sekolah, hingga perlengkapan penunjang lainnya laris manis diburu pembeli.
Aktivitas belanja ini tampak menggeliat sejak pagi hingga siang hari, dan diperkirakan akan terus ramai hingga malam.
Antrean Panjang, Pembeli Rela Berdesakan Demi Anak
Tingginya antusiasme warga dalam berbelanja keperluan sekolah membuat suasana toko menjadi sesak.
Banyak orang tua terlihat rela antre dan berdesak-desakan di dalam toko demi memenuhi kebutuhan pendidikan anaknya.
Beberapa bahkan membutuhkan waktu lebih dari satu jam hanya untuk menyelesaikan transaksi.
Salah seorang pembeli, Priyatna, mengaku sengaja datang di hari terakhir libur karena baru sempat mengajak anaknya berbelanja.
“Memang ramai, tapi ini demi anak. Kita butuh lengkapin alat tulis, buku, sama tas sekolah,” ujarnya.
Pihak Toko Kewalahan Layani Membludaknya Pembeli
Pihak toko pun mengakui bahwa mereka cukup kewalahan menghadapi lonjakan jumlah pembeli.
Lonjakan pembeli ini memang sudah diprediksi, tetapi tetap saja membuat pengelola toko bekerja ekstra dalam melayani pelanggan.
“Kami sudah siapkan stok tambahan sejak jauh-jauh hari, tapi ternyata jumlah pengunjung membludak. Bahkan sebagian pembeli harus menunggu lama untuk dilayani,” ungkap salah satu staf toko.
Ramai hingga Malam, Toko Buku Jadi Destinasi Favorit
Fenomena ini bukan hal baru. Setiap menjelang tahun ajaran baru, toko-toko perlengkapan sekolah memang menjadi magnet warga.
Suasana ramai di hari terakhir libur sekolah diprediksi akan terus berlangsung hingga malam hari, mengingat besok para siswa sudah kembali masuk sekolah.
Momentum seperti ini menjadi gambaran tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.
Meski harus rela antre dan berdesakan, semangat orang tua dalam memenuhi kebutuhan anak untuk kembali ke sekolah patut diapresiasi.









