WWW.PASJABAR.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan dimulainya kampanye vaksinasi campak, gondok, polio, dan sejumlah penyakit lain bagi anak-anak di Jalur Gaza yang telah lama tertunda akibat konflik.
Kampanye ini resmi dimulai pada Rabu (5/11/2025) dan menjadi langkah besar dalam pemulihan layanan kesehatan anak di wilayah yang porak-poranda akibat perang.
“UNICEF, UNRWA, WHO, dan para mitra, melalui kerja sama dengan Kementerian Kesehatan, meluncurkan kampanye terpadu pemantauan perkembangan, imunisasi, dan gizi untuk menjangkau 44.000 anak di Jalur Gaza yang terputus dari layanan vital karena konflik selama dua tahun,” demikian pernyataan resmi WHO, dilansir dari ANTARA.
Satu dari lima anak di bawah usia tiga tahun dilaporkan melewatkan jadwal vaksinasi atau bahkan belum menerima imunisasi sama sekali. Kondisi tersebut membuat mereka sangat rentan terhadap wabah penyakit yang sebenarnya dapat dicegah.
“Kampanye ini bertujuan untuk memberikan vaksin rutin kepada anak-anak agar terlindungi dari penyakit. Seperti campak, gondok, rubella, difteri, tetanus, pertusis, hepatitis B, tuberkulosis, polio, rotavirus, dan pneumonia,” tambah WHO.
UNICEF dan WHO Pulihkan Fasilitas Kesehatan
Dalam pelaksanaan kampanye vaksinasi anak di Gaza ini, UNICEF telah mengirimkan 11 jenis vaksin, jarum suntik, serta alat penyimpanan ke Jalur Gaza.
Sekitar 450 tenaga kesehatan juga telah mendapat pelatihan khusus untuk mempercepat proses vaksinasi. UNICEF kini tengah membangun kembali 15 pusat medis, sementara WHO memperbaiki 20 fasilitas kesehatan yang rusak sebagian atau hancur total.
Sebelum konflik, Gaza memiliki 54 fasilitas imunisasi dengan cakupan vaksinasi anak mencapai 98 persen—salah satu yang tertinggi di dunia. Namun, akibat serangan yang terus berlangsung, 31 fasilitas kini tidak lagi beroperasi. Dan tingkat cakupan vaksinasi rutin turun drastis hingga di bawah 70 persen.
Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober.
Tiga hari kemudian, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi gencatan senjata di Gaza. Sebagai langkah awal pemulihan kemanusiaan di wilayah tersebut. (han)












