BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sindikasi Aksara kembali menghadirkan program KamSara (Kamis Sastra) #19, yang pada edisi kali ini membedah antologi cerpen Perempuan yang Menulis.
Acara akan digelar Kamis, 20 November 2025 pukul 19.30–20.30 WIB melalui IG Live @sindikasi.aksara dengan mengangkat tema “INNER CHILD – Luka yang Tumbuh Bersama Kita.”
Tema ini berangkat dari gagasan bahwa pengalaman masa kecil bukan hanya menyimpan mimpi dan kenangan manis, tetapi juga luka-luka kecil yang kerap tidak sempat mendapat ruang untuk diakui, diekspresikan, atau dipulihkan.
Melalui diskusi ini, penulisan dipandang sebagai salah satu bentuk rekonsiliasi dengan diri kecil: memeluk trauma, mengolahnya ke dalam karya, dan memberi suara bagi bagian diri yang dulu tak mampu berbicara.
Sastra Wadah Perlawanan dan Penyembuhan
Dua penulis yang terlibat dalam antologi hadir sebagai narasumber dengan pendekatan psikologis dan reflektif.
Ginaya Keisya, penulis yang telah menekuni dunia sastra sejak SMP dan aktif memperjuangkan kesetaraan
gender serta isu perempuan, akan berbagi pengalamannya dalam menjadikan sastra sebagai wadah perlawanan dan penyembuhan.
Narasumber kedua, Vina Melisk, penulis puisi dan cerpen yang kerap mengeksplorasi kultur Jepang, membawa latar pengalaman personal dalam dunia penulisan.
Kesibukannya sebagai pekerja korporat tidak menghalanginya terus berkarya, sambil merintis kelas bahasa Jepang bernama Kyuunihongo.
Dalam KamSara #19, Vina akan membagikan cara penulisan fiksi menjadi ruang untuk berdialog dengan diri kecil dan mengurai pengalaman emosional.
Acara ini akan dipandu oleh Suci Atmarani. Suci dikenal dengan gaya penulisan yang jujur, reflektif, dan intim, sering kali ditulis seolah sedang berbicara kepada diri sendiri.
Fokusnya pada pengalaman perempuan dan dunia batin menjadikannya host yang tepat untuk memandu percakapan mengenai tema inner child.
Melalui KamSara #19, Sindikasi Aksara membuka ruang bagi penulis, pembaca, maupun siapa pun yang memiliki ketertarikan pada sastra sebagai proses penyembuhan.
Acara ini diharapkan dapat memperluas pemahaman bahwa menulis bukan hanya aktivitas kreatif, tetapi juga proses rekonsiliasi dengan masa lalu dan pelepasan emosi yang pernah terpendam.
Program dapat diikuti secara gratis melalui IG Live @sindikasi.aksara, tanpa registrasi. (tiwi)












