WWW.PASJABAR.COM – OpenAI mulai memperkenalkan fitur obrolan grup (group chat) untuk ChatGPT yang saat ini memasuki tahap uji coba di beberapa negara, seperti Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, dan Taiwan.
Laporan Tech Crunch, dilansir dari ANTARA, Senin (17/11/2025), fitur ini memungkinkan para pengguna berinteraksi langsung satu sama lain dalam aplikasi, baik melalui perangkat mobile maupun web. Fitur tersebut tersedia bagi pengguna ChatGPT versi gratis, Plus, dan Team.
Melalui uji coba ini, OpenAI ingin mengetahui bagaimana pengguna memanfaatkan percakapan grup dalam platform ChatGPT.
Langkah tersebut juga menyusul laporan sebelumnya yang menyebut perusahaan tengah menyiapkan fitur pesan langsung (direct message). OpenAI menyatakan bahwa pengujian obrolan grup merupakan tahapan awal untuk membangun pengalaman yang lebih kolaboratif.
Pengguna yang memperoleh akses akan diminta memberikan masukan sebelum fitur diperluas ke wilayah lain.
OpenAI memastikan percakapan pribadi serta fitur memory tetap bersifat privat. Sementara itu, obrolan grup hanya dapat diakses melalui undangan, dan setiap anggota bebas meninggalkan grup kapan pun.
Bagi pengguna di bawah 18 tahun, perusahaan menambahkan penyaringan konten, pengamanan ekstra, serta kontrol orang tua.
Cara Kerja, Kontrol Privasi, dan Kemampuan ChatGPT
Untuk memulai obrolan grup, pengguna cukup mengetuk ikon bergambar orang dan menambahkan peserta secara langsung atau melalui tautan undangan.
Satu grup dapat berisi 1 hingga 20 orang. Jika peserta baru ditambahkan ke percakapan yang sudah berlangsung, sistem akan membuat grup baru sehingga riwayat obrolan sebelumnya tetap utuh.
Setiap grup memiliki profil singkat, sementara seluruh percakapan ditampilkan dalam bilah sisi agar mudah diakses.
Pada mode ini, ChatGPT menggunakan GPT-5.1 Auto dengan kemampuan pencarian, pembuatan gambar, unggah berkas, hingga perintah suara. Batas penggunaan hanya berlaku saat ChatGPT merespons, tidak termasuk pesan antar pengguna manusia.
OpenAI menyebut ChatGPT kini mampu mendeteksi kapan harus ikut menjawab atau menunggu. Pengguna dapat menandai “ChatGPT” agar AI memberikan respons. ChatGPT juga bisa memberi reaksi emoji dan membuat gambar personal berdasarkan foto profil peserta.
Peluncuran fitur obrolan grup ini menjadi lanjutan transformasi ChatGPT dari sekadar asisten AI menjadi platform yang lebih sosial.
Pada akhir September, OpenAI juga memperkenalkan Sora 2, aplikasi media sosial berbasis video generatif yang menghadirkan tampilan mirip TikTok dengan algoritma rekomendasi, kontrol orang tua, dan fitur pesan langsung. (han)












