WWW.PASJABAR.COM – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menemukan fosil gajah purba jenis Stegodon trigonocephalus di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.
Temuan penting tersebut saat ini tengah menjalani proses preparasi oleh teknisi Museum Geologi Bandung. Fosil diperkirakan berasal dari era ratusan ribu tahun lalu dan menjadi salah satu penemuan paling signifikan dalam kajian prasejarah di Indonesia.
Fosil itu ditemukan pada akhir Oktober 2025 di kawasan lereng Gunung Pandan, Desa Tritik, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Nganjuk. Pemerintah Kabupaten Nganjuk sebelumnya menerima laporan dari masyarakat terkait adanya temuan struktur tulang besar di kedalaman sekitar satu meter.
Temuan tersebut kemudian diverifikasi dan diteruskan kepada tim penyelidikan serta konservasi Museum Geologi.
Proses Preparasi dan Estimasi Usia Fosil
Setibanya di Bandung, tim teknisi langsung melakukan proses pembersihan awal terhadap fosil.
Lapisan tanah yang masih melekat secara hati-hati dikikis untuk memastikan struktur tulang tetap terjaga. Berdasarkan kajian lapisan batuan setempat, fosil diperkirakan berusia sekitar 800 ribu tahun.
Ukuran gajah purba ini juga cukup besar, dengan estimasi tinggi mencapai tiga meter dan panjang empat meter.
Ketua Tim Penyelidikan dan Konservasi Koleksi Museum Geologi, Unggul Prasetyo Wibowo, menjelaskan bahwa kondisi fosil terbilang sangat baik.
“Fosil gajah purba Stegodon trigonocephalus mendekati utuh karena estimasinya ditemukan mencapai tujuh puluh persen,” ujarnya. Meski demikian, proses rekonstruksi hingga menjadi bentuk utuh masih membutuhkan waktu panjang.
Rangkaian tahap konservasi dan perakitan diperkirakan memakan waktu hingga satu tahun. Jumlah fragmen yang banyak serta usia fosil yang sangat tua membuat proses penanganannya harus dilakukan dengan presisi tinggi.
Temuan ini diharapkan dapat memperkaya penelitian evolusi hewan purba di Nusantara dan menjadi salah satu koleksi penting Museum Geologi Bandung. Pemerintah dan lembaga terkait juga membuka peluang kolaborasi penelitian lebih lanjut untuk mengungkap sejarah geologi kawasan Nganjuk. (uby)










