BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tim Prabu bersama Patroli Gabungan Polrestabes Bandung mengamankan 25 remaja yang diduga terlibat dalam aksi geng motor dan hendak melakukan tawuran di kawasan Jalan Terusan Jakarta, Kota Bandung, Minggu (23/11/2025) dini hari.
Penindakan bermula saat petugas melihat sekelompok remaja yang langsung melarikan diri ketika dihampiri.
Saat dilakukan pemeriksaan, beberapa di antaranya terlihat membuang tongkat besi ke selokan. Dari lokasi kejadian, petugas menyita dua sepeda motor Honda Beat putih dan Yamaha Fazzio putih.
Tak lama kemudian, sekitar 20 sepeda motor dari arah Cicadas melaju ke lokasi yang sama. Setelah pengejaran, lima remaja berikut dua sepeda motor—Honda Beat hitam dan Suzuki GSX—berhasil diamankan.
Berdasarkan pemeriksaan awal, para remaja tersebut diduga bagian dari kelompok Albatros, geng motor remaja yang kerap membawa senjata tajam.
Korban Pembacokan Ditemukan
Pada waktu hampir bersamaan, warga melaporkan adanya korban pembacokan yang diduga masih berkaitan dengan aksi tawuran tersebut. Korban berinisial RBA (22), seorang mahasiswa asal Cikarang, mengalami luka akibat sabetan senjata tajam.
Selain itu, dua remaja lain turut diamankan di sekitar Terminal Antapani dengan barang bukti sebilah pisau panjang. Keduanya diduga masih satu jaringan dengan kelompok Albatros.
Seluruh terduga pelaku kemudian dibawa ke Mako Polrestabes Bandung untuk pendataan dan pemeriksaan.
Identitas mereka disamarkan, masing-masing berinisial R, MRF, VR, NAS, FMN, FPR, FAM, ZH, A, FA, MG, F, ES, R, PNR, MAR, AA, dan RYA. Mayoritas masih berstatus pelajar dari sejumlah sekolah di Bandung.
Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono menegaskan pihaknya akan menindak keras aksi kejahatan jalanan oleh remaja.
“Kami tidak akan memberikan ruang sekecil apa pun bagi kelompok yang meresahkan masyarakat. Setiap pelanggaran yang mengarah pada tindak pidana akan kami proses sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya.
Ia juga mengimbau orang tua meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak di luar rumah, terutama pada malam hari.
“Peran keluarga sangat penting. Jangan sampai generasi muda terjerumus dalam kenakalan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain,” ujarnya.
Saat ini, para remaja masih menjalani pemeriksaan intensif untuk menelusuri kepemilikan senjata tajam serta kemungkinan keterlibatan dalam aksi kriminal lainnya. (ave)










