BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM— Sindikasi Aksara kembali menghadirkan diskusi bulanan Kamisan Aksara melalui gelaran KAMSARA #20, edisi bedah antologi cerpen “Perempuan yang Menulis Langit dari Bandung”.
Edisi kali ini menyorot tema besar kepemimpinan perempuan, sebuah kepemimpinan yang tidak lahir dari ruang kosong, melainkan tumbuh dari pengalaman nyata yang bersentuhan dengan bumi pertiwi, tubuh perempuan, dan dinamika perjuangan sehari-hari.
KAMSARA #20 menghadirkan tiga narasumber: Suci Atmarani, penulis yang melihat sastra sebagai ruang untuk menggugat dan merawat isu perempuan; Sukmawati, pegiat literasi dan penggerak komunitas yang aktif di Forum Lingkar Pena Bandung; serta Salma Nur Fauziyah, jurnalis lokal independen yang juga menginisiasi kegiatan literasi di Perpustakaan Bunga di Tembok. Diskusi ini dipandu oleh Nuzulia Purwanto, seorang petani urban sekaligus penulis yang akrab menyuarakan isu ketahanan pangan keluarga.
Dalam diskusi yang akan berlangsung pada Kamis, 27 November 2025, pukul 19.30–20.30 WIB melalui IG Live @sindikasi.aksara, para narasumber akan membedah bagaimana kepemimpinan perempuan bekerja di tiga lanskap: ekologi, sosial, dan media.
Melalui pendekatan yang berakar pada empati, keberlanjutan, dan keberanian mendefinisikan ulang ruang hidup, para perempuan ini menunjukkan bagaimana keputusan yang mereka ambil tidak hanya berpengaruh secara struktural, tetapi juga merawat kehidupan di sekitar mereka.
Tema besar ini membawa peserta untuk melihat kepemimpinan perempuan dari sudut pandang yang lebih luas—mulai dari tubuh perempuan sebagai ruang pengalaman, interaksi sosial dalam keseharian, hingga proses pengambilan keputusan di ruang jurnalisme dan literasi.
KAMSARA #20 diharapkan dapat menjadi ruang hangat untuk memahami bagaimana kepemimpinan perempuan terus tumbuh, bergerak, serta membuka jalan baru bagi banyak suara yang selama ini terpinggirkan.
Publik diundang untuk bergabung dan menjadi bagian dari percakapan penting ini melalui IG Live @sindikasi.aksara. Diskusi terbuka bagi siapa pun yang ingin memperkaya perspektif tentang peran perempuan dalam memimpin, merawat, dan membangun ruang-ruang kehidupan. (tiwi)












