www.pasjabar.com — Nama Idrissa Gana Gueye mendadak menjadi sorotan besar setelah insiden tak biasa yang terjadi dalam laga Premier League antara Everton dan Manchester United di Old Trafford, Selasa (25/11) dini hari WIB. Pada menit ke-13, Everton yang sedang berada dalam tekanan tiba-tiba diguncang drama internal: Gueye tertangkap kamera menampar wajah rekannya sendiri, Michael Keane, saat keduanya berdebat di dalam kotak penalti.
Adu argumen itu terjadi karena frustrasi terhadap penampilan Everton yang pasif di awal pertandingan. Wasit yang melihat kontak tangan langsung mengeluarkan kartu merah tanpa ragu. Momen tersebut memicu kehebohan di kalangan fans, analis, hingga media Inggris yang menilai insiden ini sebagai salah satu yang paling aneh di musim ini.
Meski bermain dengan 10 orang selama lebih dari 75 menit, Everton justru tampil lebih disiplin dan sukses mengamankan kemenangan bersejarah di Old Trafford. Namun, nama Gueye tetap menjadi headline utama akibat tensi panas yang ia tunjukkan kepada rekan setimnya sendiri.
Perjalanan Karier: Dari Akademi Diambars hingga Eropa
Idrissa Gana Gueye lahir di Dakar, Senegal, pada 26 September 1989. Ia dikenal luas sebagai gelandang bertahan bertenaga besar, memiliki spesialisasi dalam tekel bersih, intersep, dan duel-duel perebutan bola yang agresif.
Kariernya dimulai pada 2007 saat bergabung dengan akademi Diambars di Saly, Senegal—akademi yang berdiri berkat dua legenda Prancis, Patrick Vieira dan Bernard Lama. Bakatnya kemudian terpantau Lille, klub Ligue 1 Prancis, dan Gueye resmi bergabung pada 2008.
Setelah berkembang di tim B, ia naik ke tim utama Lille pada 2010 dan bertahan hingga 2015 sebelum pindah ke Inggris.
Merantau ke Inggris: Aston Villa, Everton, dan Kejayaan di PSG
Musim 2015/2016 menjadi awal petualangannya di Premier League bersama Aston Villa. Meski The Villans terdegradasi, performa Gueye justru mencuri perhatian banyak klub. Everton akhirnya membawanya ke Goodison Park pada 2016, dan di sinilah reputasinya sebagai gelandang bertahan elite mulai terbentuk.
Pada 2019, Paris Saint-Germain datang meminangnya dengan nilai besar. Bersama PSG, Gueye meraih berbagai trofi bergengsi seperti Ligue 1, Coupe de France, hingga Coupe de la Ligue. Ia juga sempat merasakan final Liga Champions 2019/2020 sebelum takluk dari Bayern Munchen.
Gueye kembali ke Everton pada 2022 dan menjadi salah satu pemain senior yang diandalkan di lini tengah The Toffees.
Karier Internasional yang Impresif
Di level tim nasional, Gueye merupakan figur penting bagi Senegal. Sejak debut pada 2011, ia mengoleksi 122 caps dan mencetak tujuh gol. Ia tampil di Piala Dunia 2018, Piala Dunia 2022, serta beberapa edisi Piala Afrika.
Puncak karier internasionalnya datang pada 2021 ketika Senegal meraih gelar juara Piala Afrika. Bersama pemain-pemain besar seperti Sadio Mané dan Kalidou Koulibaly, Gueye naik podium dengan status sebagai salah satu motor permainan Singa Teranga.












