WWW.PASJABAR.COM – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) resmi memulai program modernisasi sembilan pesawat angkut berat Hercules C-130 milik TNI Angkatan Udara.
Pelaksanaan modernisasi secara penuh di dalam negeri ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada fasilitas luar negeri serta mempercepat siklus pemeliharaan pesawat-pesawat TNI AU.
Kesepakatan kerja sama antara PTDI dan TNI AU Hercules C-130 telah dimatangkan melalui kolaborasi dengan Komando Pemeliharaan Material Angkatan Udara (Koharmatau).
Sinergi ini memungkinkan pendayagunaan sumber daya manusia dari kedua institusi, baik teknisi maupun tenaga ahli, guna memastikan proses modernisasi dapat berjalan optimal dan sesuai standar industri pertahanan internasional.
Dua Pekerjaan Utama Modernisasi
Program modernisasi ini mencakup dua pekerjaan utama, yaitu penggantian Center Wing Box dan Avionic Upgrade Program.
Penggantian Center Wing Box akan memperpanjang usia struktural pesawat, sedangkan peningkatan sistem avionik akan meningkatkan keselamatan serta kapabilitas navigasi sehingga pesawat lebih adaptif terhadap kebutuhan operasi masa kini.
PTDI menyatakan bahwa fasilitas, teknologi, dan kemampuan yang digunakan dalam program ini sepenuhnya berbasis di Indonesia. Hal tersebut sekaligus memperkuat kemandirian nasional dalam pemeliharaan dan modernisasi pesawat angkut berat strategis milik TNI AU.
Program ini juga menjadi tonggak penting dalam meningkatkan tingkat kesiapan operasional Hercules sebagai salah satu tulang punggung armada angkut militer Indonesia.
Kasatgas Modernisasi C-130, Kolonel Arif Djoko, menjelaskan. Bahwa setelah menjalani proses modernisasi, pesawat Hercules diharapkan mampu kembali mengudara hingga mencapai 25 ribu jam terbang.
Peningkatan signifikan ini memberi ruang lebih luas bagi TNI AU dalam mendukung operasi kemanusiaan, logistik, maupun pertahanan udara.
Keberhasilan program modernisasi ini nantinya akan memperluas kapabilitas Indonesia dalam layanan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pesawat angkut militer. Selain itu, proyek ini memperkukuh posisi PTDI sebagai pusat pemeliharaan alutsista udara dengan kompetensi berstandar global. (uby)












