www.pasjabar.com — Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, kembali menegaskan bahwa proses seleksi pelatih baru Timnas Indonesia masih berjalan dan belum mengerucut ke satu nama pun. Ia meminta masyarakat memberi ruang kepada Komite Eksekutif (Exco) PSSI untuk melakukan wawancara mendalam terhadap para kandidat. Hal ini disampaikan Erick saat berada di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (25/11/2025).
“Kalau pelatih untuk Tim Nasional, kita berikan waktu untuk Exco ataupun semua untuk melihat siapa yang nanti hasil wawancara,” ujarnya. Erick menegaskan bahwa Timnas Indonesia belum mendesak harus segera dilatih pelatih baru, karena agenda resmi skuad Garuda baru bergulir kembali pada FIFA Matchday Maret 2026. Karena itu, PSSI tidak ingin terburu-buru dan berkomitmen memilih sosok yang tepat melalui proses seleksi ketat.
PSSI Tak Mau Ulang Kesalahan Saat Rekrut Patrick Kluivert
Setelah berpisah dengan Patrick Kluivert, PSSI ingin memastikan kesalahan masa lalu tidak terulang. Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menjelaskan bahwa federasi kini lebih berhati-hati dalam menilai kandidat. Menurutnya, pengalaman memilih pelatih sebelumnya menjadi pelajaran penting bagi federasi.
Dalam wawancara di Kompas TV, Zainudin menegaskan bahwa PSSI kini mengedepankan penilaian berdasarkan rekam jejak kepelatihan, bukan sekadar prestasi saat menjadi pemain. “Kita tidak mau kecolongan lagi. Jadi track record melatih menjadi pertimbangan utama,” ujarnya. Pernyataan ini secara tidak langsung merujuk pada minimnya pengalaman Kluivert sebagai pelatih kepala sebelum ditunjuk menangani Timnas Indonesia.
Lima Kandidat Dirahasiakan, Rekam Jejak Jadi Syarat Mutlak Seleksi
Hingga kini, PSSI baru menyebutkan bahwa ada lima kandidat yang sedang dipertimbangkan, namun identitas mereka masih dirahasiakan. Zainudin mengatakan hal ini sengaja dilakukan agar proses seleksi berjalan secara profesional tanpa tekanan publik. Ia menegaskan bahwa curriculum vitae (CV) dan rekam jejak nyata dalam menangani klub atau tim nasional akan menjadi kriteria utama.
Mulai dari jam terbang melatih, konsistensi performa tim, hingga hasil yang pernah diraih bakal menjadi indikator penting. PSSI tidak ingin memilih pelatih berdasarkan nama besar semata atau ketenaran di masa lalu. “Dia pernah melatih di mana, apa hasilnya, itu yang jadi pertimbangan pertama,” tegas Zainudin.
Pelatih Baru Diproyeksi Mulai Bekerja Pada Maret 2026
Dengan agenda penting Timnas Indonesia baru hadir pada Maret 2026, PSSI memiliki cukup waktu untuk memastikan kandidat terbaik yang sesuai dengan arah pembangunan sepak bola nasional. Erick menyebut bahwa penunjukan pelatih bukan sekadar soal cepat atau lambat, tetapi tentang menemukan sosok yang benar-benar mampu membawa Timnas Indonesia naik level.
Menurutnya, proses wawancara oleh Exco akan menjadi dasar utama dalam menentukan pilihan akhir. Pelatih yang terpilih nantinya akan diberi kesempatan mempersiapkan strategi, membangun kerangka tim, dan menyeleksi pemain untuk FIFA Matchday Maret 2026.
Erick Thohir menutup dengan permintaan kepada publik agar tetap tenang dan percaya pada proses yang sedang berjalan. “Kita tidak perlu buru-buru. Yang penting hasilnya terbaik untuk tim nasional,” ujarnya.












