www.pasjabar.com — Dunia sepak bola menyambut kembalinya salah satu talenta terbesar, Paul Pogba. Setelah menjalani masa skorsing yang panjang dan penuh kontroversi akibat kasus doping, gelandang berusia 32 tahun itu akhirnya kembali merasakan rumput hijau. Pogba kini tampil membela AS Monaco, menandai awal baru dalam kariernya yang sempat terhenti.
Kembalinya Pogba bukan hanya sekadar berita olahraga biasa, melainkan kisah dramatis tentang ketahanan mental.
Ia sudah mulai diturunkan sebagai pemain pengganti dalam dua pertandingan terakhir Monaco.
Peluangnya untuk perlahan kembali ke performa terbaiknya kini terbuka lebar, namun jalan yang dilewati Pogba sungguh berliku.
Badai Skorsing dan Kemenangan Banding yang Menentukan Nasib Paul Pogba
Kasus yang menimpa Paul Pogba bermula di awal musim 2023/2024, ketika ia dinyatakan gagal dalam tes doping setelah pertandingan Juventus melawan Udinese. Hasil tes menunjukkan positif menggunakan zat peningkat testosteron. Meskipun pemain bersikeras bahwa ia hanya mengonsumsi suplemen, hasil tes kedua tetap sama.
Awalnya, Pogba dihadapkan pada ancaman hukuman skorsing hingga empat tahun, sebuah sanksi yang berpotensi mengakhiri kariernya.
Namun, perjuangan hukumnya membuahkan hasil. Melalui banding di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), hukuman Pogba berhasil dikurangi secara signifikan menjadi hanya 18 bulan. Kemenangan banding ini membuka pintu baginya untuk kembali beraksi di usia yang masih memungkinkan.
Dukungan Mathias Pogba: Ungkapan Emosional Sang Kakak
Momen kembalinya Paul Pogba ke lapangan sangat menyentuh hati keluarganya, terutama sang kakak, Mathias Pogba.
Mathias mengungkapkan betapa beratnya badai yang harus dilalui adiknya, menggambarkan periode skorsing sebagai dua tahun penuh penderitaan dan ketidakadilan.
“Andai saja orang-orang tahu apa yang telah kita lalui. Dua tahun absen dari lapangan. Dua tahun absen dari apa yang kau cintai sejak kecil. Dua tahun bertahan dengan kata-kata, penilaian, tatapan. Dua tahun ketidakadilan yang bisa menghancurkan siapa pun. Tapi kamu tidak hancur,” ungkap Mathias dengan haru, seperti dikutip dari Tribuna.
Mathias melihat kembalinya Paul bukan sekadar aksi sepak bola, melainkan sebuah pelajaran hidup yang kuat.
Terlepas dari sanksi yang merenggut semangatnya, Paul tidak pernah menyerah dan terus memegang teguh keyakinannya.
Ungkapan Mathias ini menegaskan bahwa Pogba telah bangkit sebagai seorang pria, menjadi teladan bagi siapa pun yang sedang menghadapi cobaan berat.
Mimpi Besar di Depan Mata: Piala Dunia 2026
Setelah berhasil melewati tantangan terberat dalam karier profesionalnya, Paul Pogba kini menetapkan pandangan pada satu tujuan besar: Piala Dunia 2026 bersama Timnas Prancis.
Gelaran akbar sepak bola dunia itu kini menjadi sumber motivasi utama bagi Pogba untuk mengembalikan performa terbaiknya.
Mathias Pogba meyakini bahwa adiknya memiliki waktu yang cukup untuk mencapai puncak performa dan mengamankan tempat di skuad Les Bleus.
“Hari ini, aku tak hanya melihat saudaraku kembali ke lapangan. Aku melihat seorang pria yang telah bangkit kembali… Sekarang giliranmu, Piala Dunia sudah di depan mata,” tutup Mathias.
Dengan dukungan penuh dari keluarga dan tekad yang membaja, Paul Pogba kini siap menapaki kembali kariernya dari AS Monaco, menjadikannya salah satu kisah comeback paling inspiratif di dunia sepak bola modern.












