www.pasjabar.com — Real Madrid sedang dilanda isu internal serius. Setelah serangkaian hasil buruk yang membuat mereka tergelincir dari puncak klasemen La Liga, ruang ganti Los Blancos dikabarkan terpecah terkait metode pelatihan dan taktik yang diterapkan oleh manajer Xabi Alonso. Hilangnya poin-poin berharga dalam beberapa pekan terakhir telah memicu pertanyaan tak nyaman mengenai kinerja tim, baik di dalam maupun di luar lapangan.
Dalam tiga pertandingan La Liga terakhir, Real Madrid hanya mampu meraih hasil imbang.
Termasuk skor 1-1 yang mengecewakan melawan Girona yang berada di zona degradasi.
Sebelumnya, mereka juga gagal meraih kemenangan saat menghadapi Rayo Vallecano dan Elche. Akibatnya, Madrid kini harus merelakan posisi puncak kepada Barcelona dan tertinggal satu poin dalam perburuan gelar.
Sinyal Keretakan: Hasil Buruk dan Perbedaan Pendapat
Laporan terbaru dari The Athletic mengindikasikan adanya “perbedaan pendapat di ruang ganti“.
Hal ini menyusul serangkaian hasil dan penampilan yang jauh dari harapan.
Meskipun isu ini belum dianggap mencapai puncaknya hingga menyebabkan “dampak signifikan pada hubungan antar pemain.”
Namun keretakan tersebut sudah terasa sejak Oktober.
Sejumlah pemain utama dikabarkan belum sepenuhnya menerima pendekatan pribadi dan konsep sepak bola Xabi Alonso.
Situasi ini diperparah setelah tim bermain empat kali berturut-turut di laga tandang – termasuk kemenangan sulit 4-3 atas Olympiakos di Liga Champions – akibat markas mereka, Santiago Bernabeu, digunakan untuk pertandingan NFL pada 16 November.
Kehilangan ritme bermain di kandang sendiri disinyalir turut memengaruhi konsistensi tim.
Siapa yang Bertanggung Jawab? Dilema Bintang Tiga Madrid
Pertanyaan utama yang kini muncul adalah: siapa yang harus disalahkan? Xabi Alonso berada di bawah sorotan sejak terungkap bahwa “pendekatan pribadinya dan beberapa konsep sepakbolanya tidak diterima dengan baik oleh sejumlah besar pemain utama.”
Sebuah pertemuan darurat bahkan disebut telah berlangsung di Bernabeu antara Alonso dan para pemainnya untuk mencari akar permasalahan.
Meskipun bintang-bintang seperti Kylian Mbappe, Federico Valverde, dan Eduardo Camavinga berusaha meredam rumor keretakan, perpecahan opini di ruang ganti tetap nyata:
-
Kubu 1 (Pendukung Alonso): Mereka berpendapat bahwa sang manajer tidak bisa disalahkan. “Ini bukan masalah pelatih, ini sangat jelas,” kata salah satu sumber.
-
Kubu 2 (Kritikus Alonso): Sumber lain menyalahkan komposisi tim, menyatakan, “Masalahnya bukan Xabi. Mbappe, Vinicius Junior, dan (Jude) Bellingham tidak cocok; Anda tidak bisa memiliki tim yang seimbang dengan ketiganya.”
Klaim bahwa pesan taktis Alonso “tidak sampai ke para pemain” tampaknya menjadi pemicu utama penampilan tim yang tidak konsisten belakangan ini.
Tantangan Berat Xabi Alonso: Mengubah Dinamika Warisan Ancelotti
Jajaran staf pelatih Madrid mengakui kesulitan besar yang dihadapi Alonso, terutama dalam hal “mengubah dinamika” yang diwarisinya dari manajer terdahulu, Carlo Ancelotti.
Transisi filosofi dan metode tampaknya tidak berjalan mulus, dan saat ini, belum ada solusi instan yang terlihat untuk masalah struktural ini.
Meski demikian, Alonso belum berada di bawah tekanan langsung untuk kehilangan pekerjaannya. Namun, hasil dan citra tim dalam beberapa pertandingan ke depan akan sangat menentukan.
Laga krusial melawan Athletic Bilbao menjadi ujian pertama yang harus dilewati Alonso untuk membuktikan bahwa ia mampu menyatukan kembali ruang ganti dan mengembalikan Los Blancos ke jalur kemenangan.












