BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Pondasi Jembatan Cijengkol yang menghubungkan jalur Lembang dan Kota Bandung amblas setelah tergerus banjir akibat hujan deras.
Kondisi tersebut membuat akses jalan terputus, aktivitas warga terganggu, dan para pengendara motor terpaksa memutar arah lebih jauh untuk melanjutkan perjalanan.
Jembatan Cijengkol yang berada di wilayah Desa Wangunsari itu sehari-hari menjadi jalur penting bagi warga di tiga RW serta sebagai akses alternatif menuju Kota Bandung.
Namun derasnya arus sungai setelah hujan berkepanjangan menggerus pondasi hingga struktur jembatan retak dan amblas. Demi alasan keselamatan, Pemerintah Desa Wangunsari menutup total jalur tersebut.
Jembatan Darurat Dibangun, Warga Tetap Harus Memutar
Sebagai langkah cepat, pemerintah desa membangun jembatan darurat dari kayu dengan panjang sekitar 4,5 meter. Jembatan itu dibangun melalui swadaya dan dana desa, namun kondisinya kembali mengalami penurunan karena dasar tanah yang terus tergerus arus sungai.
Kepala Desa Wangunsari, Diki Rohani, mengatakan bahwa amblasnya jembatan berdampak langsung terhadap mobilitas warga di RW 13, RW 14, dan RW 15.
“Tingginya curah hujan membuat pondasi jembatan amblas dan akses warga di tiga RW terputus. Termasuk jalur penghubung ke Kota Bandung,” ujar Diki.
Ia menjelaskan bahwa warga terpaksa memutar arah melalui jalur Lembang maupun Setiabudi.
“Perjalanan mereka bisa bertambah sekitar 20 menit karena harus memutar cukup jauh,” jelasnya.
Diki menambahkan bahwa jembatan darurat hanya diperuntukkan bagi sepeda motor dan sifatnya sementara. Pemerintah desa masih menunggu tindak lanjut dari pihak terkait untuk perbaikan permanen agar akses kembali normal.
Sebelumnya, hujan deras juga menyebabkan tembok penahan tebing di kawasan Sariwangi, Bandung Barat, longsor dan menimpa sebuah mobil yang sedang melintas.
Beruntung pengemudi berhasil menyelamatkan diri. Warga diimbau tetap waspada menghadapi potensi cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan. (uby)









