BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ketua Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta Kota Bandung, Yudhi hendrayadi, S.Pd. M.Pd menegaskan jika Pemkot Bandung sangat picik, jika sampai membatalkan dana RMP karena kesalahan teknis yang dibuatnya.
“Jika karena persoalan teknis, lalu program yang mulia ini dibatalkan, sungguh picik sekali. Masih banyak jalan menuju ke Roma. Jika tidak bisa dengan cara hibah, bukankah masih ada jalan lain dapat ditempuh? Kita tidak boleh kehabisan akal dalam mencari jalan untuk menuju kebaikan bersama,” tegasnya kepada Pasjabar, Jumat (29/11/2019).
Ditegaskannya, dana RMP (Rawan Melanjutkan Pendidikan) merupakan salah satu bentuk komitmen Pemerintah Kota Bandung dalam membela masyarakat kecil, yang rawan melanjutkan pendidikan, terutama yang berada di tingkat SMA/SMK.
“Bagi sekolah swasta menengah dan kecil, dana ini sangat membantu kelangsungan pendidikan, sebab sebagian besar sekolah swasta menengah dan kecil dihuni oleh peserta didik dari kalangan ekonomi lemah yang benar-benar rawan tidak melanjutkan sekolah,” ungkapnya.
Dikatakannya, program ini juga merupakan produk politik keberpihakan DPRD dan Wali Kota Bandung kepada konstituen dari kalangan ekonomi lemah.
“Bahkan beberapa kali FKSS Kota Bandung mengikuti rapat mengenai hal ini dilakukan di Gedung Dewan yang terhormat. Jikalau untuk sementara, sebelum ditemukannya jalan terbaik, kebijakan RMP dapat ditempuh dengan diskresi terhadap peraturan di atasnya, dan diskresi diwenangkan secara hukum demi kemaslahatan,” akunya.
Ia mengaku jika FKSS Kota Bandung siap memberikan ide dan gagasan jika ada keberpihakan pemerintah Kota Bandung terhadap rakyat kecil dan SMA/SMK Swasta.
“Namun kami tegaskan, jika FKSS tetap menuntut direalisasikannya dana RMP sebab pengaruhnya sangat besar bagi pelaksanaan pendidikan di sekolah,” ungkapnya. (tie)