BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Penggerebegan pabrik pembuat ekstasi di Arcamanik Kota Bandung, membuat kaget warga Bandung termasuk Wali Kota Bandung Wali Kota Bandung, Oded M. Danial. Yang lebih mengagetkan rumah tersebut tercatat sebagi asset Pemerintah Kota Bandung.
Meski tidak menjelaskan secara rinci, namun Oded memang mengakui Lahan tersebut merupakan lahan milik Pemkot Bandung.
“Tindak kriminal bisa dilakukan dimana saja. Bisa diaset Pemkot atau di lokasi biasa,” ujar Oded di Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik, Senin (24/2/2020),
Dari informasi, lahan tersebut awalnya diperutukan bagi anggota DPRD dan pejabat Pemkot Bandung di era tahun awal 2003 saat Wali Kota Bandung dijabat Aa Tarmana. Setiap anggota DPRD Kota Bandung saat itu, mendapat ‘jatah’ kavling yang luasnya rata-rata sekitar 200 hingga 250 meter persegi. Selain anggota Dewan, banyak juga mantan pejabat dan ASN Pemkot Bandung yang memiliki lahan dengan cara disewa tersebut.
Namun keduian disewa kan ke masyarakat umum, dan mengagetkan saat ini rumah itu dipergunakan untuk membuat jutaan pil ektasi.
Oleh karenannya, Wali Kota Bandung mengimbau kepada seluruh masyarakat agar berperan aktif berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat apabila melihat hal-hal yang mencurigakan. Terlebih, jika mendeteksi adanya dugaan pelanggaran hukum.
Oded menegaskan masyatakat menjadi elemen penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban di Kota Bandung. Oleh karenanya, dia juga menyerukan kepada aparat kewilayahan agar semakin intensif memantau keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.
“Saya berharap kepada seluruh masyarakat untuk menjaga Kota Bandung. Dengan cara terus memberikan atau melaporkannya kepada aparat,” ucapnya.
Seperti pada Minggu (23/2/2020) lalu, Badan Narkotika Nasional (BNN) menggerebek empat rumah di RT 03/ RW 04 Kelurahan Cisaranten Endah, Kecamatan Arcamanik. Di lokasi tersebut ternyata menjadi gudang pembuatan narkotika. Di lokasi tersebut ditemukannya dua unit mesin dan jutaan pil yang diduga narkotika. Oded pun menyempatkan untuk melihat lokasi penggerebekan pada Senin (24/2/2020) pagi.
Atas kejadian itu, Oded langsung berkoordinasi bersama Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol. Ulung Sampurna Jaya. Ia akan meningkatkan sinergisuitas dan koordinasi bersama maayarakat.
“Dengan Kapolrestabes sudah berbincang bagaimana kita akan meningkatkan dan membangun konsolidasi di antara RT dan RW dengan tokoh masyarakat di wilayah Kota Bandung,” ujarnya.
Sementara itu, Camat Arcamanik, Firman Nugraha menyebutkan, pemilik atau pun penghuni rumah tersebut belum terdata sebagai penduduk di wilayahnya. Sebab, petugas di kewilayahan juga sulit untuk mengidentifikasi karena pemilik rumah jarang berada di lokasi.
“Penghuni atau pemiliknya belum menjadi penduduk resmi kita. Ke Pak RT dan RW juga belum ada lapor dan belum ada rekomendasi KTP juga. Kita sulit menjangkaunya karena jarang ada orangnya,” kata Firman.
Firman mengungkapkan, dari laporan yang diterima aparat kewilayahan dan masyarakat sekitar bahwa di rumah jarang terlihat aktivitas. “Dari tetangga yang dekat sini laporannya memang rumah ini selalu sepi. Jarang sekali terlihat ada orang. Kalau pun sesekali ada orang itu keluar sebentar paling terus masuk lagi. Jadi ya disangkanya memang rumah kosong aja,” katanya. (Put)