BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, menilai kesemerawutan parkir di on street (parkir di pinggir jalan) dikarenakan kurangnya kesadaran warganya sendiri.
“Kalau masyarakat sudah paham bahwa parkir on street adalah sebuah pelanggaran, dan bisa menimbulkan kemacetan, mereka pasti tidak akan melakukan pelanggaran tersebut, ujar Kepala Bidang Menejemen Transportasi dan Parkir Dishub Kota Bandung, Khairul Rizal, kemarin.
Rizal mengatakan, sekarang ini kecenderungan pengendara mobil dan motor enggan parkir agak jauh dari tempat tujuan dan jalan sedikit.
“Jadi sekarang, orang-orang ingin nya parkir tepat di depan tempat tujuan,” tambahannya.
Padahal, lanjut Rizal, jika mereka mau membiasakan untuk berjalan, selain bagus untuk kesehatan, juga baik untuk penataan kota. “Ya kalau habis makan, jalan sedikit kan bisa membakar kalori,” katanya.
Untuk itu, Rizal mengatakan pihaknya tengah mencari kemungkinan untuk mencari lahan parkir add street yang dapat digunakan. Yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan pusat keramaian.
“Seperti misalnya gedung-gedung di JL. Braga, para pengelola parkirnya tidak keberatan untuk menyediakan lahan parkir. Apalagi kan sekarang trotoar di JL Braga sudah bagus, sehingga nyaman dipakai untuk berjalan kaki,” jelas Rizal.
Pada kesempatan ini, Rizal menekankan bahwa jika pihaknya melakukan penertiban dan denda parkir, bukan untuk menyulitkan warga Kota Bandung. Melainkan untuk menertibkan dan membuat semua pihak nyaman.
Kesemerawutan parkir on street ini, salah satunya terasa di JL Otto Iskandar Dinata (Otista). Menurut Rizal, penataan di Otista disesuaikan dengan marka jalan.
“Jadi tidak semua ruas jalan bisa digunakan untuk parkir. Semua bergantung marka yang tertera di sana,” tambah Rizal.
Halnya dengan para juru parkir, Rizal mengatakan mereka juga akan ditertibkan. Rizal mengaku akan mencarikan solusi untuk para juru parkir tersebut. “Kita coba lakukan pembinaan,” jelasnya.
Rizal yakin, sebenarnya, warga Kota Bandung sebenarnya baik. Namun memang perlu diberi stimulan untuk kembali ke jalan yang benar, sehingga tidak melakukan pelanggaran lagi.
Terkait ketersediaan tempat parkir, Rizal meminta kerjasama para pengelola lahan parkir. Agar bisa memberikan fasilitas demi kenyamanan pengendara.
Misalnya dengan membuat sign board, untuk pengemudi yang mencari tempat parkir.
“Terutama untuk mereka yang memiliki lahan parkir yang luas harus memiliki sign board. Sehingga, orang yang mencari parkir bisa tahu, apakah masih ada slot untuk parkir apa tidak. Jika sudah tidak ada slot, maka mereka tidak harus antre mencari lahan parkir,” papar nya.
Selain itu, Rizal mengatakan, pihaknya akan membuat aplikasi yang untuk memudahkan mencari tahu, apakah di sebuah gedung atau mall ada slot parkir atau tidak.
“Jadi, sebelum datang ke mall tersebut, kita sudah tahu apakah di sana ada tempat parkir atau tidak,” bebernya.
Namun semua masih dalam tahap kajian. Sehingga masih belum jelas, kapan bisa dilaksanakan. (Put)