BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi berharap pengusaha tidak meminta penangguhan pembayaran, apalagi diskon.
“Kalau para pengusaha minta diskon ke kita, kita minta ke siapa. Kita kan juga perusahaan bisnis, jadi menurut saya sebagai pengusaha semestinya bisa saling memahami,” ujar Sonny kepada wartawan Jumat (5/6/2020).
Menurut Sonny pihaknya sendiri tidak bisa meminta diskon dari pihak manapun. Mengingat untuk operasional tidak mungkin didiskon.
“Hal-hal yang sifatnya operasional, dan pembelian obat kimia tidak bisa meminta diskon. Bahkan jika mengikuti harga dolar, maka banyak kebutuhan kita yang mengalami kenaikan,” tambahnya.
Sonny menambahkan, pihaknya berharap banyak kepada pelanggan dari sektor pengusaha ini. Pasalnya tarif mereka memang lebih tinggi ketimbang pelanggan rumah tangga. “Kami berharap bisa subsidi silang. Bukannya malah meminta diskon,” terangnya.
Menurut Sonny, pemohon penangguhan sekitar 20 pengusaha. Mereka meminta penangguhan untuk pembayaran baik penggunaan air bersih atau jasa pengelolaan air limbah.
Jumlah pelanggan di sektor usaha ini sekitar 331 alamat. Dengan pembagia rumah sakit 7 alamat, restoran 176 alamat, hotel dan kantor 148 alamat.
“Namun, kita akan melakukan evaluasi ketat bagi mereka yang mengajukkan penangguhan,” tambahannya.
Sonny memaparkan, pihaknya akan melihat, dari sisi penggunaan meteran air. Jika meteran yang digunakan sama dengan penggunaan sehari-hari, berarti mereka tetap operasional sehingga tidak mungkin kami berikan penangguhan.
“Kecuali untuk mereka yang penggunaan meterannya memang berkurang, berarti ada pengurangan aktivitas,” katanya.
Menurut Sonny pihaknya mengalami penurunan pendapatan dari pengolahan air minum sebesar Rp20 milyar, sekarang jadi Rp16 milyar. Sedangkan dari pengelolaan air kotor yang biasanya mendapat pendapatan sebesar Rp 700 juta Rp800 juta sekarang jadi Rp300 juta menjadi Rp400 juta. (Put)