BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama manusia serta kelangsungan bangsa adalah harapan dari Gumelar Rachmatullah.
Untuk itu, pemuda yang lahir di Bandung, 9 September 1997 ini juga mengaktifkan dirinya dalam berbagai organisasi seperti Karang Taruna Desa, BEM Unpas dan menjadi gubernur FEMA Fakultas Teknik Unpas.
Menurutnya dipercaya untuk menjabat sebagai ketua dan wakil ketua di beberapa organisasi adalah sebuah kebanggaan dan prestasi selama ia menjadi mahasiswa.
“Saya tertarik berorganisasi, karena senang bertemu orang-orang baru, menghadapi tantangan baru dan senang bisa bermanfaat bagi orang lain,” terangnya yang akrab disapa Gumelar, Gee, Gugum, atau Blur oleh teman-teman di lingkungan rumahnya.
Gumelar juga memiliki motto Don’t wait the perfect moment, take the moment and make it perfect. Do the best, what you are doing, yang bermakna bahwa dalam kesempatan dan kegaiatan apapun ia ingin melakuannya dengan sebaik mungkin. setidaknya apa yang ia lakukan harus memiliki manfaat bagi dirinya.
“Untuk hobi saya senang berolahraga, karena dengan berolahraga badan saya menjadi segar dan saya juga senang bercengkrama dengan teman-teman saya,” terang penfavorit warna hitam, merah dan biru.
Penyuka makanan ayam goreng, jengkol goreng dan sambal buatan ibunya ini pun kini sibuk untuk menyelesaikan studi, aktif di beberapa organisasi dan membangun wirausaha.
“Untuk cita-cita saya adalah became the key to Indonesia’s economy and politics. Saya pikir dengan menjadi besar akan membawa manfaat dan kehidupan baik bagi sesama manusia dan kelangsungan hidup bangsa ini,” tandas mahasiswa Teknik Mesin Fakultas Teknik Unpas semester akhir.
Pemilik tinggai 168 CM ini juga bercerita bahwa ia mengidolakan sosok Sultan Muhammad Al-fatih, sebab ia merasa bahwa Al fatih adalah seorang manusia yang mempunyai prinsip yang kuat serta yakin akan kemapuan yang di karuniakan Allah kepadanya untuk bisa melakukan hal besar.
“Saya juga selalu terinspirasi dari kedua orang tua saya yang selalu menginspirasi saya untuk selalu mampu dan kuat melewati segala cobaan dan rintangan yang saya hadapi. Menjadi orang yang bermanfaat dan membantu kehidupan orang lain disekitar kita hal itu yang selalu diajarkan orangtua saya,” tandas bungsu dari tiga bersaudara.
Adapun makna hidup bagi Gumelar sejauh ini adalah beribadah dan membantu sesama memberikan suatu ketenangan serta kebahagiaan. Ia juga salalu bersemangat dalam menjalani hidup karena kedua orangtuanya selalu memberikan dukungan, keyakinan dan kepercayaan kepada dirinya bahwa ia akan mampu melewati segala cobaan dan rintangan yang ia hadapi.
“Terakhir ada hal yang ingin saya sampaikan bahwa hingga hari ini saya belum menjadi apa apa saya masih orang biasa namun saya selalu berpikir dan percaya saya akan menjadi orang besar suatu hari nanti. Nikmatilah setiap proses yang sedang kalian lalui, saya tidak terlalu percaya jika proses tidak akan menghianati hasil tapi saya takin setiap hasil pasti membutuhkan proses,” pungkasnya penuh semangat. (Tan)