*)Sidang Doktor Program Pascasarjana Unpas
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka promosi doktor Ellya Niken Prastiwi, mahasiswi program Doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi Publik, pada Selasa (15/9/2020), di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung.
Acara sidang yang diketuai oleh Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp. MSi. M.Kom. ini pun menyidangkan disertasi berjudul Strategi Implementasi Kebijakan Jaminan Kesehatan Daerah di Kota Bekasi.
Dalam pembukaanya, Ellya mengungkapkan bahwa Kartu Sehat Kota Bekasi berbasis NIK dikembangkan sebagai upaya untuk memberikan jaminan kesehatan bagi warga masyarakat daerah Kota Bekasi. Dengan kartu sehat berbasis NIK, pemerintah Kota Bekasi dan warganya terakomodasi dalam proses pelayanan kesehatan yang prima dan harapannya dapat meningkatkan nilai dari proses Kota Bekasi yang maju, sejahtera dan ihsan.
“Masalah pokok dalam penelitian ini adalah belum terlaksananya secara efektif kebijakan atau program jaminan kesehatan daerah berbasis kartu keluarga dan nomor induk kependudukan di Kota Bekasi,” ulasnya.
Adapun metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Metode dan pendekatan ini dipilih dengan pertimbangan bahwa diharapkan dapat diperoleh data yang sebenar-benarnya dan mampu mengkaji masalah penelitian secara mendalam sehingga dapat diperoleh hasil yang diharapkan. Di mana dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Van Meter dan Van Horn (1975) karena faktor-faktornya sesuai dengan karakteristik masalah yang terjadi di lapangan.
“Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang menyebabkan implementasi kebijakan Jaminan Kesehatan Daerah Kota Bekasi belum berjalan efektif yaitu faktor standar, ukuran dan tujuan kebijakan, sumber-sumber daya, karakteristik organisasi pelaksana dan lingkungan sosial, ekonomi serta politik,” urainya.
Namun lanjut Ellya dalam implementasinya faktor-faktor tersebut belum seluruhnya berjalan efektif yaitu faktor sumber daya kebijakan dan faktor karakteristik agen pelaksana sehingga masih terdapat masalah yang dihadapi berkaitan dengan implementasi kebijakan jaminan kesehatan daerah.
“Strategi yang dapat ditentukan dan dilakukan dalam mengimplementasikan kebijakan berkaitan dengan program jaminan kesehatan daerah bagi masyarakat berbasis kartu keluarga dan nomor induk kependudukan secara efektif oleh Pemerintah Daerah Kota Bekasi melalui Dinas Kesehatan maupun oleh Rumah Sakit Umum adalah dapat mengintegrasikan kebijakan atau program kesehatan dari pemerintah pusat dengan program kesehatan dari Pemerintah Daerah Kota Bekasi sehingga tidak ada double cost anggaran yang diberlakukan secara bersamaan,” jelasnya.
Di samping itu, terang Ellya juga sejalan dengan implementasi kebijakan atau program kesehatan yang terintegrasi, maka adanya pemenuhan sumber daya medis dan non medis dalam pelayanan kesehatan pada masyarakat.
“Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dan prosedur Program Jaminan Kesehatan daerah bagi masyarakat berbasis kartu keluarga dan nomor induk kependudukan, sehingga tingkat pengetahuan masyarakat akan kebaikan dan program kesehatan tersebut meningkat,” paparnya.
Selanjutnya pemerintah Daerah Kota Bekasi juga dapat meneruskan kebijakan atau program jaminan kesehatan daerah bagi masyarakat berbasis kartu keluarga dan nomor induk kependudukan ini, walaupun terdapat perubahan sistem dan kebijakan yang disebabkan adanya pergantian kepemimpinan, hal ini dikarenakan kebijakan atau program tersebut dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan kesehatan masyarakat Kota Bekasi.
Dari sidang ini Ellya Niken Prastiwi pun dinyatakan lulus dan mendapatkan Gelar Doktor Ilmu Sosial dengan IPK 3,69 dan hasil yudisium sangat memuaskan.
Selama berkuliah di Pascasarjana Unpas, Ellya yang saat ini menjabat sebagai Wakil direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi menyampaikan bahwa selama berkuliah di Unpas ia mendapat kesan positif karena Unpas bukan hanya memberikan ilmu sesuai kajian ilmu yang didalami oleh mahasiswa melainkan juga ilmu-ilmu lainnya.
“Selain ilmu yang saya dapatkan, saya juga merasakan suasana silaturahim dan agamis. Alhamdulillah, Allah mengijinkan saya berkuliah di Unpas, dimana ada banyak ilmu yang diberikan dan semoga tindakan yang saya lakukan atas ilmu menjadi amal bukan hanya menjadi sebuah tindakan biasa,” pungkasnya. (Tan)