BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Senat Universitas Pasundan menggelar sidang terbuka Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2020/2021 atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada Kamis (1/10/2020).
Acara yang ini dilaksanakan secara langsung di Trans Luxury Hotel Jl. Gatot Subroto No.289, Kota Bandung yang dihadiri senat dan 8 perwakilan Mahasiswa Baru Unpas juga secara daring oleh seluruh mahasiswa Unpas lewat aplikasi Zoom meeting.
Adapun tema dalam PKKMB Unpas tahun ini adalah Kreatifitas dan Inovasi Tridharma Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid 19.
Di mana pada tahun ini, Peserta PKKMB Unpas terdiri dari 3931 mahasiswa yang terdiri dari Fakultas Hukum (FH) sebanyak 371 orang, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) sebanyak 1180 orang, Fakultas Teknik (FT) Sebanyak 760 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) sebanyak 477 orang, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebanyak 605 odang dan Fakultas Ilmu Seni dan Sastra (FISS) Sebanyak 222 orang, Fakultas Kedokteran 53 orang dan Program Pascasarjana sebanyak 263 orang.
Di samping pelantikan, diadakan pula acara deklarasi relawan mahasiswa anti narkoba. Di mana Unpas mendapatkan penghargaan Original Rekor Indonesia (ORI) untuk deklarasi mahasiswa relawan anti narkoba terbanyak secara daring dan ORI untuk peserta edutainment relawan mahasiswa anti narkoba daring terbanyak.
Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp. MSi. M.Kom. menyampaikan selamat kepada mahasiswa baru yang telah secara resmi memasuki pendidikan tinggi.
“Selamat dan terimakasih telah memilih Unpas, kami akan berupaya memberikan pelayanan terbaik sehingga mahasiswa baru akan menjalani studi dengan nyaman dan aman,” terangnya.
Walaupun di tengah suasana prihatin, karena saat ini dunia ada di tengah pandemi covid 19 terang Prof Eddy, namun hal ini tidak menyurutkan semangat, untuk tetap produktif dan membuktikan bahwa kita semua masih dapat bertahan di tengah distraksi.
“Untuk mahasiswa, mohon bersabar dan tetap berikhtiar jika saat ini proses belajar mengajar masih secara daring atau online. Selamat menjalani jenjang perguruan tinggi, semoga Allah tetap menjaga semangat dan kesehatan kita semua,” tandasnya.
Sementara itu Ketua LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat, Prof. Dr. Uman Suherman secara virtual memberikan sambutan kepada mahasiswa baru.
“PKKMB adalah sebagai awal dari seluruh rangkaian akademik, mudah-mudahan mahasiswa baru mendapatkan keberkahan dan jalan terbaik. Memilih Unpas adalah tepat, sebagai kampus terbaik secara nasional. Unpas bukan hanya memiliki akreditasi dan memiliki tata kelola yang baik, namun juga unggul serta mempunyai kolaborasi yang baik,” tandasnya.
Prof Umam juga menyampaikan bahwa menjadi mahasiswa adalah hal yang harus disyukuri, karena dapat menjadi bagian kecil dari warga negara Indonesia yang bisa mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
“Banyak orang yang ingin kuliah, namun di sisi lain, secara akademik ada yang tidak mampu, atau secara akademik mampu namun orang tuanya memiliki kemampuan ekonomi. Ada pula yang secara akademik bagus, ekonomi bagus tapi tidak didukung cita-cita untuk menyelesaikan pendidikan. Mudah mudahan masa depan anda terbangun di Unpas, yang memiliki keunggulan di semua bidang,” urainya.
Unpas terang Prof Umam mempunyai keunggulan, sarana prasarana, dosen terbaik, sehingga tinggal peran mahasiswa baru untuk membangun masa depan, bagaimana berikhtiar dan bersyukur yang dimanifestasikan dengan belajar sungguh-sungguh, dengan kesiapan fisik maupun mental.
“Anda saat ini, bukan lagi siswa melainkan mahasiswa, ada yang mengatakan untuk apa kuliah kalau tidak sukses. Tentu kuliah harus memberikan jalan untuk mencerahkan diri anda, termasuk sikap dan karakter yang baik dan ilmu yang didapatkan dapat bermanfaat untuk kemaslahatan masyarakat. Semoga anda bisa menjadi sosok yang cageur, bener, pinter dan singer,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua YPT Pasundan Dr. H. Makbul Mansyur, M.Si, mengatakan bahwa banyak mahasiswa yang pandai tapi mandeg, namun ada yang biasa saja namun sukses dalam mencapai tujuannya.
“Kunci sukses belajar adalah niat yang kuat, percaya diri, pantang menyerah dan berdo’a kepada yang maha pencipta. Harapan kedepan untuk mahasiswa baru semoga bisa menjadi manusia yang memiliki jiwa petarung,” urainya.
Adapun Ketua Senat pelantikan mahasiswa baru sekaligus Ketua PB Paguyuban Pasundan , Prof. Dr. H.M. Didi Turmudzi M.Si. dalam sambutannya bahwa para mahasiswa baru yang mendaftar ke Unpas adalah bentuk pengakuan nyata terhadap nama besar yang disandang Unpas.
“Selamat datang untuk berbagi kebanggaan, Unpas lembaga yang didirikan oleh para perintis republik Indonesia, untuk memerangi kebodohan dan kemiskinan, menjadikan Unpas menjadi tempat belajar yang mencintai kebenaran dan menjunjung tinggi martabat manusia tanpa diskriminasi etnik, agama, ekonomi, politik dan lainnya,” ucapnya.
Prof Didi menyampaikan selamat datang di Unpas, sebuah lembaga yang lahir di tatar sunda, oleh karena itu setiap warga Unpas diharapkan mampu mengetahui berbagai masalah lokal namun memberikan kontribusi di tingkat internasional.
“Selamat datang di Unpas, tapakilah sejarah Unpas dan Paguyuban Pasundan, di mana dari sana kita dapat belajar untuk membina diri, Sebagai sayap kearifan untuk terbang ke masa depan,” terangnya.
Terakhir Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A. dalam sambutannya lewat virtual berkata saat ini kita masih terus berjuang di tengah pandemi Covid-19, namun disisi lain pandemi banyak memberikan hikmah pembelajaran bagi kita.
Di mana metode pembelajaran berbasis teknologi, termasuk pembelajaran secara daring menjadi suatu hal yang harus kita adaptasikan dan kembangkan, seiring dengan dinamika adaptasi kurikulum yang perlu dilakukan oleh pihak perguruan tinggi. Kondisi ini diharapkan dapat memicu kreativitas dan inovasi semua pihak di samping menguatkan implementasi adaptasi kebiasaan baru.
“Menjadi mahasiswa artinya memasuki fase kehidupan baru, membentuk jati diri sebagai manusia seutuhnya melalui pendidikan tinggi,” terangnya.
Meneruskan pembelajaran dari Ki Hadjar Dewantara, terang Nadiem paradigma pendidikan harusnya berpulang pada kemerdekaan belajar dan kemandirian pelaku belajar untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan bangsa.
“Filosofi tersebut mendasari transformasi kebijakan Kemdikbud Merdeka Belajar, terutama Kampus Merdeka yang memerdekakan pendidikan untuk meningkatkan budaya pembelajaran dan inovasi, yang bisa memantik growth-mindset generasi penerus bangsa,” ulasnya.
Pendidikan terang Nadiem adalah kunci solusi atas krisis pembelajaran dan berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa. Mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan, dan penggerak untuk menghasilkan berbagai solusi untuk bangsa.
“Ubah paradigma belajar di perguruan tinggi menjadi kuliah untuk belajar. Belajar bagaimana bisa berkarya atau bekerja di berbagai bidang, bukan hanya sekadar kuliah untuk bekerja.Mari sama-sama belajar dan terus haus belajar untuk menjadi manusia yang merdeka,” pungkasnya. (Tan)