DEPOK, WWW.PASJABAR.COM — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan saat ini banyak orang dengan intelektual tinggi alias pintar. Namun, di saat yang bersamaan, orang pintar itu justru tak disertai kecerdasan sikap.
“Kalau saya nonton di TV ya, banyak tokoh-tokoh, pintar-pintar, tapi lisannya itu kasar gitu ya, ngejek-ngejek orang yang dianggap kurang cerdasr dari intelektual,” ujar Emil, sapaan akrabnya, di sela peringatan Hari Guru Nasional 2020 di Kota Depok, Rabu (25/11/2020).
Padahal, harusnya kecerdasan sikap juga dikedepankan. Menurutnya, akhlak justru harus lebih bagus daripada kecerdasan intelektual.
“Karena akhlak lebih utama daripada ilmu, kira-kira begitu. Dalam agama saya, akhlak itu lebih tinggi kedudukannya, derajatnya, dibandingkan ilmu,” ucapnya.
“Jadi, lebih mulia orang yang berkarakter ketimbang orang yang pintar. Kan percuma kalau dia pintar tapi dia tidak berakhlak,” jelas Emil.
Karena itu, sejak menjabat sebagai Gubernur, Emil mengaku cukup konsentrasi pada akhlak. Ia ingin warga Jawa Barat tak hanya sekadar pintar secara intelektual, tapi juga pintar dari segi sikap, memiliki sopan santun, dan berbagai sikap positif lainnya.
Untuk mewujudkannya, ia menggulirkan gerakan Jabar Masagi. Tujuan utamanya membentuk warga, terutama siswa, agar memiliki empat keunggulan. Pertama fisik yang sehat, kedua IQ atau intelektualitas tinggi, ketiga memiliki akhlak, dan terakhir spiritualitasnya tinggi.
“Jadi, sudah badannya sehat, cerdas, kalau diajak berdebat soal keilmuan sopan, dia memahami tata-titi budaya Sunda, Jawa, dan sebagainya, dan terakhir apapun agamanya dia rajin mendekatkan diri kepada agama. Jadi, kalau hari ini terlihat banyak orang yang pitnar, bagi saya enggak cukup (pintar saja),” tandas Emil. (ors)