BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Jika jatuh bangkit lagi, jadikanlah hal tersebut menjadi pengalaman yang akan membuatmu lebih baik, itulah motto dari Mi’raj Novahardi, atau yang biasa dipanggil Mi’raj.
Pemuda yang lahir di Bekasi, 6 November 1999 ini pun berharap dapat lebih baik dari sebelumnya dalam menjalani proses demi proses kehidupan yang ia lalui.
“Saya ingin berhasil melewati rintangan terbesar dalam hidup dengan dapat lulus tepat waktu dan membuat orang tua serta keluarga saya bahagia,” terangnya yang pernah meraih Beasiswa Bantuan Walikota Khusus (BAWAKU) Mahasiswa Berprestasi dari Bank BJB.
Pemilik tinggi badan saya 165 CM ini pun bercita-cita menjadi seorang engineer yang dapat membantu masyarakat dan dapat memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
“Untuk hobi saya senang dengan travelling, modifikasi dan membaca artikel khususnya tentang dunia teknik mesin,” terang pemfavorit warna merah, karena melambangkan semangat dan keberanian yang harus ditanamkan dalam prinsip hidupnya.
Penggemar makanan kwetiaw ini juga menambahkan bahwa ia senang travelling karena ia ingin mencari hal baru dari satu tempat ke tempat lain, bertemu dengan orang baru, belajar menghargai pentingnya bertoleransi dengan orang lain dan ingin mengetahui beragam budaya yang ada di Indonesia.
“Saya juga senang membaca artikel karena saya memiliki rasa ingin tau yang tinggi khususnya di dunia teknik mesin dan untuk modifikasi lebih kepada kepuasan tersendiri dan merupakan salah satu passion saya,” ulasnya.
Mahasiswa Universitas Pasundan, Fakultas Teknik (FT) Jurusan Teknik Mesin semester V inI selain sibuk berkuliah, ia aktif sebagai pengurus organisasi Himpunan Mahasiswa Mesin Teknik Mesin Universitas Pasundan dan membantu usaha keluarga.
“Adapun tokoh idola saya yaitu Fitra Eri, karena menurut saya beliau juga merupakan alumni mahasiswa Teknik Mesin yang sama seperti Saya, jurnalis otomotif dan sekaligus pembalap profesional. Di samping itu, beliau mempunyai prestasi di dunia balap mobil baik itu di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Bungsu dari tiga bersaudara ini juga berkata bahwa ia banyak terinspirasi dari ke dua orang tuanya yang selalu memberikan dukungan, doa, serta membimbingnya hingga saat ini.
“Orang tua juga yang mengajari saya apa itu arti kehidupan, menjadi seorang yang mandiri, bagaimana menjadi seorang yang bertanggung jawab, mengambil suatu keputusan yang tepat, dan juga selalu mengingatkan untuk bersedekah kepada orang yang membutuhkan,” urainya.
Mi’raj juga selalu bersemangat dalam menjalani hidup karena ia mempunyai tujuan yang ingin ia capai.
“Makna hidup bagi saya seperti air yang mengalir, dan bagaikan jalan yang berbatu, bagaikan layaknya hidup yang mengalir sendiri seperti air dari hulu hingga ke hilir, bagaikan jalan yang berbatu karena tidak kehidupan berjalan dengan baik pasti selalu ada masalah tetapi bisa dilewatinya,” ungkapnya.
Terakhir Mi’raj juga menyampaikan sebuah quotes favoritnya dari Ali bin Abi Thalib yaitu, “Jangan membenci siapapun, tidak peduli berapa banyak mereka bersalah padamu. Hiduplah dengan rendah hati, tidak peduli seberapa kekayaanmu. Berpikirlah positif, tidak peduli seberapa keras kehidupanmu. Berikanlah banyak, meskipun menerima sedikit. Tetaplah berhubungan dengan orang-orang yang telah melupakanmu, dan ampuni yang bersalah padamu. Jangan berhenti berdoa untuk yang terbaik bagi orang yang kamu cintai.” (Tan)