BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Memasuki musim penghujan, harga cabai di Kota Bandung akhirnya turun meski masih tinggi jika dibandingkan harga normalnya.
Menurut Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Waliah, hal ini lantaran masa liburan dan hari besar keagamaan sudah berlalu.
“Harga kan naik mulai awal desember, puncaknya pada akhir Desember bertepatan dengan perayaan Natal. Belum lagi dengan masa libur natal dan tahun baru,” ujar Elly kepaada wartawan Kamis (7/1/2021), kemarin.
Kenikan harga, selain karena masa libur dan hari besar keagamaan, juga karena cuaca yang memburuk. Musim hujan membuat beberapa petani gagal panen, karena komoditi diserang hama dan dalam cabainya sendiri mengandung banyak air.
“Sehingga para pedagang tidak mau menyetiok barang dalam jumlah yang banyak. Karena tahut tidak laku dan busuk,” tambahnya.
Dalam hal ini, Elly memastikan tidak ada aksi penimbunan komoditas yang memicu kenaikan harga ini. Semua murni dikarenakan kondisi yang memburuk. Untuk ketersediaan barang ini, lanjut Elly, Kota Bandung mendapatkan dari luar kota. Untuk cabai merah dikirim dari Blitar, sedangkan untuk cabai rawit didatangkan dari Bandung Raya.
Namun, sekarang harganya sudah beranjak turun. Berdasarkan data Disdagin, harga cabe merah tanjung yang sebelumnya menyentuh Rp70 riibu, sekarang turun menjadi Rp45 ribu. Sedangkan harga cabe rawit yang sebelumnya mencapai Rp100 ribu, sekarang turun menjdi Rp90 ribu.
“Sekarang permintaan cabai juga tidak terlalu tinggi seberti sebelumnya,” tegas Elly.
Meskipun harga cabai rawit tinggi, namun pemerintah tidak bisa melakukan intervensi. Lantaran cabai bukan komoditas strategis. Hal ini berbeda terhadap cabai merah yang merupakan komoditas strategis, sehingaga jika terjadi di kenaikan harga yang cukup tinggi, maka bisa diakukan oprasi pasar.
“Tapi kita tidak akan melakukan OP sekarang, karena kenaikan harga masih normal,” tambahnya.
Elly tidak dapat memastikan kapan kenaikan harga ini bisa Kembali stabil. “Mudah-mudahan dalam waktu dekat harga sudah Kembali normal,” harapnya.
Menurut Elly, kenaikan harga cabai ini merupakan siklus tahunan. Sehingga bukan sesuatu yang mengherankan.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, kenaikan harga cabai ini, memang karena distribusi yang terhampat, lantaran kualitas bahan pangan yang tidak terlalu baik.
“Karena permintaan meningkat dan persediaan yang terbatas, menjadi salah satu pemicu kenaikan harga cabai” tegasnya.
Namun, lanjut Gin Gin, sekarang harga cabai dan sayuran relative sudah mulai stabil. Disinggunga akan sampai kapan lonjakan harga ini, Gin Gin mengatakan, biasanya durasi kenaikan harga cabai hanya sampai 10 hari.
“Sekarang kan cuaca ekstrim, tapi memang sekarang kondisi sudah mulai membaik dn harga-harga juga sudah mulai turun,” tuturnya. (put)