BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Gunung Semeru di Jawa Timur erupsi pada Sabtu (16/1/2021) pukul 17.24 WIB. Kolom abu tidak teramati, namun erupsi terekam di seimogram dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 1 jam 11 menit 27 detik.
“Terjadi awan panas guguran dengan jarak luncur 4 kilometer ke arah tenggara (Besuk Kobokan), berlangsung hingga pukul 18.35 WIB,” kata Kepala PVMBG Badan Geologi Kasbani dalam keterangan resminya.
Meski erupsi, Gunung Erupsi masih berada pada status Level II atau Waspada. PVMBG pun mengeluarkan beberapa rekomendasi. Pertama, tidak ada aktivitas manusia dalam radius 1 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan 4 kilometer arah bukaan kawan di sektor selatan-tenggara.
Masyarakat juga tiimbau mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.
“Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya,” jelas Kasbani.
Masyarakat juga diimbau menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Berikutnya, masyarakat perlu mewaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
“Terakhir, mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk,” pungkas Kasbani. (ors)